ETIKA SEPUTAR TIDUR (2)
Makruhnya tidur ditempat yang tidak beratap.
Dalam hadis Ali bin Syaiban radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah bersabda ;
«من بات على ظهر بيتٍ ليس عليه حجاب فقد برئت منه الذمّة»
Artinya ; “Barang siapa yang tidur di atas rumah yang
tidak ada atap penutupnya, maka aku telah berlepas diri darinya”.(HR. Bukhori Muslim)
7.
Menutup pintu dan jendela serta memadamkan api dan lampu sebelum tidur.
Sesuai hadis yang diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu
‘anhu ;
«اطفئوا المصابيح بالليل إذا رقدتم، وأغلقوا الأبواب، وأوكئوا
الأسقية، وخمروا الطعام والشراب»
Artinya ; “Padamkanlah lampu pada malam hari jika
kalian hendak tidur, tutuplah pintu, tempat air, makanan dan minuman”.(HR. Bukhori Muslim)
8.
Sebelum tidur, disunahkan membaca ; ayat kursi, ayat terakhir surat Al-Baqarah,
surat Al-Ikhlash dan Al-Mu’awwidzatain (Surat Al-Falaq dan An-Nas) sebagaimana
terdapat dalam banyak hadis shahih.
9. Membaca doa sebelum tidur yang diajarkan oleh
Rasulullaj shallallahu’alaihi wasallam.
Diantara doanya:
«اللهم قِني عذابك يوم تبعث عبادك»
(Allaahumma Qinii ‘Adzaabaka Yauma Tub’atsu ‘Ibaaduka)
Artinya ; “Ya Allah, lindungilah aku dari adzab-Mu,
pada hari semua hamba-Mu dibangkitkan”. Dibaca tiga kali. (HR Abu Daud dan dinilai shahih
oleh Al-Albani)
Juga membaca doa:
«باسمك اللهم أموت وأحيا»
(Bismika Allaahumma Amuutu wa Ahyaa)
Artinya ; “Dengan nama-Mu ya Allah, aku tidur dan
terbangun”.[HR. Bukhori)
10.
Jika terjaga dari tidur karena ketakutan, atau mimpi buruk, disunatkan membaca
doa:
«أعوذ بكلمات الله التامة من غضبه وشر عباده، ومن همزات
الشيطان، وأن يحضرون»
(‘A’uudzu bikalimaatillaahi attaammati min ghadhabihi
wa syarri ‘ibaadihi, wa min hamazaati asy-syaithaani wa an-yahdhuruun)
Artinya: “Aku berlindung kepada kalimat Allah yang
sempurna dari murka-Nya, dan kejahatan hamba-Nya, juga dari was-was syaithan
dan dari kedatangan mereka kepadaku.”.[ HR Abu Daud dan dinilai shahih oleh
Al-Albani,]
11.
Bangun tidur dengan membaca doa ;
«الحمد لله الذي أحيانَا بعدما أماتنا وإليه النشور»
(Alhamdulillaahi alladzi ahyaana ba’da maa amaatana wa
ilaihi an-nusyuur)
Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah yang
menghidupkan (membangunkan) kami kembali setelah mewafatkan (menidurkan) kami,
dan kepadanyalah kami akan dibangiktkan”.[HR. Bukhari]. Wallahu a’lam.

Posting Komentar untuk "ETIKA SEPUTAR TIDUR (2)"