Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ADAB-ADAB BERDOA



Pertama, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman mengenai tata cara Nabi Zakaria ‘Alaihis Salam dalam berdoa :

اِذْ نَادٰى رَبَّه نِدَاۤءً خَفِيًّا

"(Yaitu) ketika ia berdoa kepada Rabb-Nya dengan suara yang lembut." (Maryam : 3).

Kedua, Allah memerintahkan untuk rendah hati ketika berdoa, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً اِنَّه لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ

"Berdoalah kepada Rabbmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Al-A'raf : 55).

Ketiga, Rasulullah mengajarkan agar kita berdoa dengan kalimat yang ringkas namun saratmakna. Sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah ia berkata:

كان رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يَسْتَحِبُّ الجَوَامِعَ من الدعاء، ويَدَعُ ما سوى ذلك

"Rasulullah menyenangi doa-doa yang singkat namun mengandung kebaikan yang banyak, dan meninggalkan selain itu." (HR. Abu Dawud)

Keempat, Rasulullah melarang kita berdoa yang mengandung keburukan untuk diri sendiri maupun orang lain.

Jabir berkata, Rasulullah bersabda:

لا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ؛ وَلاَ تَدعُوا عَلَى أوْلادِكُمْ، وَلاَ تَدْعُوا عَلَى أموَالِكُمْ، لا تُوافِقُوا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسألُ فِيهَا عَطَاءً فَيَسْتَجِيبَ لَكُمْ


"Janganlah kalian mendoakan keburukan terhadap diri kalian, janganlah mendoakan keburukan terhadap anak-anak kalian, janganlah mendoakan keburukan terhadap harta-harta kalian, agar jangan sampai doa itu bertepatan dengan waktu ketika Allah sedang memenuhi permohonan, sehingga doa burukmu itu benar-benar terkabul untuk kalian." (HR. Muslim)

Kelima, kita wajib yakin ketika berdoa. Maknanya kita tidak boleh berdoa dengan mengaitkannya dengan kehendak Allah Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah bersabda:

لاَ يَقُلْ أَحَدُكُمْ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ إِنْ شِئْتَ، اللَّهُمَّ ارْحَمْنِيْ إِنْ شِئْتَ، لِيَعْزِمْ المَسْأَلَةَ فَإِنَّ اللهَ لاَ مُكْرِهَ لَهُ

"Jika salah seorang dari kalian berdoa maka janganlah ia mengucapkan, Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, berilah rezeki kepadaku jika Engkau menghendaki, namun hendaknya ia yakin dalam meminta, karena tidak ada yang bisa memaksa-Nya." (HR. Bukhari)

Makna dari 'liya'zimal mas'alata' ialah hendaknya ia yakin dalam meminta dan yakin akan dikabulkan.

Doa merupakan suatu ibadah agung, Allah telah mensyariatkan padanya beberapa adab yang dapat menjadikan orang yang berdoa lebih dekat kepada Allah dan menjadikan doanya lebih capat dikabulkan, maka setiap orang yang berdoa harus selalu memperhatikannya.

Di antara adab-adab itu ialah merendahkan suara, karena dalam doa harus dengan kekhusyukan dan ketundukan dan memilih doa-doa yang singkat tapi mengandung kebaikan yang banyak (jawami'ud dua).

Selain itu, seorang muslim harus menjauhi doa untuk keburukan dirinya, anaknya, atau hartanya karena bisa jadi doanya itu bertepatan dengan waktu-waktu mustajab lalu doanya dikabulkan.

Adapun di antara perkara yang harus dijauhi dalam berdoa ialah mengaitkan doa dengan kehendak (Allah), karena perbuatan ini termasuk menunjukkan rasa cukup dan tidak mau terus-menerus memanjatkan doa permintaan.

Dari penjelasan dan dalil-dalil di atas dapat kita ambil pelajaran:

  1. Sunahnya merendahkan suara dalam berdoa dengan penuh ketundukan dan kekhusyukan kepada Allah.
  2. Sunahnya berdoa dengan doa yang singkat tapi mengandung kebaikan yang banyak.
  3. Peringatan agar seseorang tidak mendoakan keburukan untuk diri sendiri, hartanya, ataupun anaknya.
  4. Wajibnya yakin dalam berdoa dan tidak mengaitkannya dengan kehendak (Allah), karena hal itu menunjukkan tidak adanya perhatian serius terhadap apa yang diminta dan lemahnya rasa membutuhkan diri seseorang kepada Allah.

***

Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidhahullah Ta'ala. Hal. 104

Posting Komentar untuk "ADAB-ADAB BERDOA"