Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HARAMNYA MENDATANGI DUKUN, AHLI PERBINTANGAN DAN TUKANG RAMAL



Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menegaskan dalam firmannya:

 قُلْ لَّا يَعْلَمُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الْغَيْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗوَمَا يَشْعُرُوْنَ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ

“Katakanlah (Muhammad), tidak ada sesuatu pun di langit dan bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali allah.” (An-naml:65)

Maka dari itu, Rasulullah memberikan ancaman kepada orang yang mendatangi tukang ramal dan dukun. Dalam hadits yang diriwayatkan istri Nabi yang bersabda:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barang siapa yang mendatangi seorang tukang ramal lalu bertanya kepadanya mengenai suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam.”(HR.Muslim).

Lebih tegas lagi, Rasulullah mengingatkan dalam riwayat Abu Hurairah , ia berkata, Rasulullah bersabda

مَنْ اَتَی كاَهِنًا فَصَدَّقَهُ بِماَ يَقُوْلُ اَوْ اَتَی امْرَاَتَهُ حاَ  ئِضاً اَوْ اَتَی امْرَاَتَهُ فِي دُبُرِهَا فَقَدْ بَرِیءَ مِمَّا اُنْزِلَ عَلَی مُحَمَّد

“Barang siapa yang mendatangi dukun lalu membenarkan apa yang diucapkannya, atau menggauli istrinya yang sedang haid atau menggauli istrinya pada duburnya, maka ia telah berlepas diri dari apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad “ (HR.Abu Dawud).

Dalam riwayat lain Aisyah  Radiyallahu 'Anha  berkata :

سأل أناس النبي - صلى الله عليه وسلم - عن الكهان ؟ فقال: إنهم ليسوا بشيء، فقالوا: يا رسول الله فإنهم يحدثون بالشيء يكون حقاً قال: فقال النبي - صلى الله عليه وسلم - : تلك الكلمة من الحق يخطفها الجني، فيقرقرها في أذن وليه كقرقرة الدجاجة، فيخلطون فيه أكثر من مائة كذبة

“Seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengenai dukun, maka beliau bersabda,mereka tidak ada apa apanya.’ Para sahabat bertanya, Namun ada kalanya mereka menyampaikan menyampaikan sesuatu kepada kami , dan menjadi kenyataan?’ 

Rasulullah pun bersabda , Ucapan itu merupakan kebenaran yang dicuri dengar oleh jin , lalu dibisikkan ke telinga walinya dengan menyertakan seratus kedustaan .” (Muttafaq Alaih).

Perkara gaib merupakan perkara-perkara yang telah Allah khususkan untuk diri-nya . Allah subhana Wa Ta’ala memberitahukan bahwa tidak ada yang dapat mengetahuinya selain dia, baik para malaikat yang dekat kepada-nya maupun para nabi yang diutus. 

Karena itu, siapa saja yang mengaku mengetahui perkara gaib, maka ia adalah seseorang dukun pendusta , meski adakalanya benar. Tidak boleh bertanya kepadanya atau mendatanginya. 

Barang siapa yang mengaku memiliki pengetahuan tentang perkara gaib atau meyakini bahwa ada makhluk yang mengetahui perkara gaib, maka ia kafir karena telah mendustakan Al-Qur’an dan As-Sunnah

 Sebagai kesimpulan, dapat kita ambil beberapa faedah :

  1. Haramnya mendatangi dukun dan tukang ramal, karena mereka mengaku-ngaku mengetahui perkara gaib dan mengetahui apa yang telah terjadi dan akan terjadi.
  2. Seorang dukun dan tukang ramal adakalanya jujur dalam satu perkataan, namun ia telah mencampurnya dengan seratus kedustaan.
  3. Yang termasuk perdukunan dan ramalan bintang ialah yang biasa meramal dengan membaca telapak tangan, cankir, dan mempercayai zodiak.

 

***

Posting Komentar untuk "HARAMNYA MENDATANGI DUKUN, AHLI PERBINTANGAN DAN TUKANG RAMAL"