Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEUTAMAAN MENGAJARI ORANG LAIN DAN MENGAJAKNYA KEPADA KEBAIKAN



Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengabarkan tugas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam firmannya:

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِه وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ 

"Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (Jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan Hikmah (Sunah)." (Al-Jumu'ah: 2).

Allah juga menegaskan kebaikan suatu umat jika mereka beramal makruf nahi munkar dalam firman-Nya:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ, وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ, مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar." (Al-Imran: 110)

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Mas’ud; Ughah bin Amir – Anshari Radiyallahu ‘Anhu yang berkata bahwa Rasulullah bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ، فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فاَعِلِهِ

“Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala yang sama dengan orang yang mengerjakan kebaikan itu.” (HR. Muslim)

Senada dengan hadits di atas, Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu juga meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدىً كانَ لهُ مِنَ الأجْر مِثلُ أُجورِ منْ تَبِعهُ لاَ ينْقُصُ ذلكَ مِنْ أُجُورِهِم شَيْئًا

“Barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan, maka baginya pahala yang sama dengan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun,

ومَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Dan barangsiapa meyeru kepada kesesatan, maka baginya dosa yang sama dengan dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)

Selain hadits di atas, Abu Umamah Al-Bahiliy juga meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ

“Sesungguhnya, Allah, Malaikat-Nya serta penduduk langit dan bumi hingga semut yang ada di dalam sarangnya, mereka akan mendoakan dan memintakan ampunan bagi orang yang mengerjakan kebaikan kepada manusia.” (HR. At-Tirmidzi dan ia berkata, “Hasan Shahih”)

Makna 'yushalluna alaihi ialah mendoakan dan memintakan ampunan baginya.

Dalil-dalil di atas menunjukkan kepada kita bahwa mengajarkan kepada manusia mengenai ilmu-ilmu agama dan menyeru mereka kepada kebaikan merupakan amalan para nabi yang Allah mengutus mereka karenanya.

Amalan ini adalah tugas yang paling agung, dan Allah telah memilih makhluk-Nya yang paling agung untuk menjalankan tugas ini.

Barang siapa yang Allah beri taufik untuk bisa menempuh jalan mereka dalam mengajarkan kepada manusia mengenai urusan agama serta menunjuki mereka kepada kebaikan, maka ia telah memperoleh kebaikan yang banyak.

Karena dengan sebab tersebarnya ilmu dan amar makruf nahi mungkar akan didapatkan kebaikan di muka bumi, dan juga sebagai bentuk penegakan hujjah Allah terhadap manusia.

Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan beberapa poin, di antaranya :

  1. Mengajarkan kebaikan kepada manusia termasuk amalan para Nabi.
  2. Keutamaan mengajarkan kepada manusia ilmu-ilmu agama, sebab barangsiapa mengajarkan suatu ilmu atau menyeru kepada petunjuk, maka baginya pahala yang sama dengan orang-orang yang mengamalkan ilmu itu.
  3. Besarnya pahala orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, sebab Allah akan memberikan pujian kepadanya serta penduduk langit dan bumi akan memintakan ampunan untuknya. Hal ini dikarenakan akan diperolehnya kebaikan di muka bumi lantara tersebarnya ilmu.
  4. Keutamaan berdakwah mengajak untuk kembali kepada Allah dan amar makruf nahi mungkar.

Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN MENGAJARI ORANG LAIN DAN MENGAJAKNYA KEPADA KEBAIKAN"