Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ADAB-ADAB BUANG HAJAT 3



Istinja’

Mengenai istinja’, diriwayatkan dari Salman Al-Farisi :

قِيلَ لَهُ قَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ صلى الله عليه وسلم كُلَّ شَىْءٍ حَتَّى الْخِرَاءَةَ ‏.‏ قَالَ فَقَالَ أَجَلْ لَقَدْ نَهَانَا أَنْ نَسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ لِغَائِطٍ أَوْ بَوْلٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِيَ بِالْيَمِينِ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِيَ بِأَقَلَّ مِنْ ثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ أَوْ أَنْ نَسْتَنْجِيَ بِرَجِيعٍ أَوْ بِعَظْمٍ

“Pernah dikatakan kepadanya, ‘(Apakah) Nabi kalian mengajarkan segala sesuatu hingga adab beristinja’? Salman menjawab, ya sungguh, beliau telah melarang kami menghadap kiblat saat buang air besar, buang air kecil, beristinja’ dengan tangan kanan, beristinja’ dengan batu kurang dari tiga buah, atau beristinja dengan kotoran hewan atau tulang.” (HR. Muslim)

Mengenai Istijmar dengan yang ganjil, diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah Radiyallahu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah bersabda :

إِذَا اسْتَجْمَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَجْمِرْ وِتْرًا

“Apabila salah seorang dari kalian beristijmar (bersuci dengan batu), maka hendaklah ia mengganjilkan bilangannya. (HR. Muslim)

Pada hadits yang lain, Abu Qatadah meriwayatkan tentang larangan memegang kemaluan dengan tangan kanan, ia berkata, “Nabi bersabda :

إِذَا بَالَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَأْخُذَنَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَلَا يَسْتَنْجِي بِيَمِينِهِ وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ

“Apabila salah seorang dari kalian kencing, maka janganlah ia memegang kemaluannya dengan tangan kanan, jangan beristinja’ dengan tangan kanan, dan jangan bernafas dalam gelas saat minum. (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun sebab larangan beristijmar dengan kotoran atau tulang didasarkan pada hadits Abdullah bin Mas’ud Radiyallahu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

لَا تَسْتَنْجُوْا بِالرَّوْثِ وَ لَا بِالْعِظَامِ فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنَ الْجِنِّ

“Janganlah kalian beristinja’ dengan menggunakan kotoran hewan dan tulang, karena ia sesungguhnya makanan saudara kalian dari bangsa jin.” (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang memegang kemaluan ketika buang air kecil, atau beristinjak dengan tangan kanannya, juga melarang beristinja’ dengan batu-batu (yang dapat menghilangkan najis) berjumlah kurang dari tiga buah. Jika batu itu lebih dari tiga, disunnahkan untuk menetapkannya pada bilangan ganjil, lima atau tujuh. Begitu pula Rasulullah melarang seorang muslim beristinja’ dengan kotoran dan tulang, karena ia adalah makanannya jin dan makanan ternak-ternak mereka.

Dalil-dalil di atas dapat kita ambil faedah-faedah sebagai berikut :

  1. Larangan menyentuh kemaluan dengan tangan kanan atau beristinja’ dengannya.
  2. Disyariatkan dalam Istijmar (bersuci dengan batu) agar menggunakan minimal tiga batu yang bersih ataupun yang lebih dari itu.
  3. Disunnahkan beristinja’ dengan bilangan ganjil, yaitu tiga, lima atau tujuh.
  4. Haramnya beristijmar dengan menggunakan tulang atau kotoran, karena itu adalah makanan jin dan makanan ternak-ternak mereka.

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala)

Posting Komentar untuk "ADAB-ADAB BUANG HAJAT 3"