Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

WAKTU-WAKTU MUSTAJAB



Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

“Keadaan seorang hamba yang paling dekat dengan Rabbnya ialah pada saat ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (di dalamnya).” (HR. Muslim)

Diriwayatkan juga dari Anas Radiyallahu ‘Anhu, ia berkata, “Rasulullah bersabda :

اَلدُّعَاءُ بَيْنَ اَلْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ لَا يُرَدُّ

“Do’a antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak.” (HR. Tirmidzi)

Senada dengan hadits di atas, diriwaytkan dari Sahl bin Sa’ad, ia berkata, “Rasulullah bersabda :

ثِنْتَانِ لاَ تُرَدَّانِ أَوْ قَلَّمَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَعِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يَلْتَحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا

“Dua hal yang tidak ditolak atau jarang ditolak ialah berdoa ketika adzan dan ketika susah saat Sebagian mereka membunuh Sebagian yang lain.” (HR. Abu Dawud)

Di antara waktu paling mustajab lainnya adalah sepertiga malam terakhir. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita Tabaraka Wa Ta’la turun pada setiap malam ke langit dunia saat tersisa sepertiga malam terakhir lalu berfirman, “Barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan aku kabulkan, barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan aku beri, dan barang siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka aku akan mengampuninya.” (HR. Bukhari)

Lebih umum lagi dari hadits di atas, diriwayatkan dari Jabir Radiyallahu ‘Anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda :

إِنَّ مِنَ اللَّيْلِ سَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Sesungguhnya pada malam hari ada satu waktu jika seorang muslim bertepatan mendapati waktu itu saat ia memohon kebaikan kepada Allah, maka Allah akan memenuhi permohonannya.” (HR. Muslim)

Doa memiliki waktu-waktu khusus yang lebih berpotensi untuk dikabulkan. Maka seorang muslim harus berupaya untuk memanfaatkan kesempatan dan memperbanyak doa di waktu-waktu tersebut. 

Di antaranya ialah waktu sujud karena seorang muslim dalam keadaan yang paling dekat dengan Rabbnya, waktu antara adzan dan iqomah dimana seorang muslim sedang menantikan shalat, ketika bertemu musuh dalam peperangan, dan sepertiga malam terakhir karena ketika itu Rabb kita turun ke langit dunia setiap hari.

Sebagai kesimpulan dari penjelasan di atas :

  1. Doa memiliki waktu-waktu yang lebih berpotensi untuk terkabulnya doa daripada waktu-waktu yang lainnya.
  2. Hasungan untuk memanfaatkan waktu-waktu tersebut dan berupaya memperbanyak doa di dalamnya.
  3.  Di antara waktu-waktu tersebut ialah, pada waktu sujud, waktu antara adzan dan iqomah, di akhir malam, dan ketika bertemu musuh dalam peperangan.

 ***

Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidhahullah Ta'ala. Hal. 109

 

Posting Komentar untuk "WAKTU-WAKTU MUSTAJAB"