RASULULLAH MENGANJURKAN ORANG TUA UNTUK MENJAGA ANAKNYA DENGAN DZIKIR DAN SYUKUR KEPADA ALLAH

 

Dari Anas bin Malik Radiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah Allah memberikan nikmat berupa istri atau anak kepada seorang hamba kemudian ia berkata, ‘Alhamdulillahi Rabbil alamin (segala puji bagi  Allah, Rabb sekalian alam).’ Kecuali Allah akan memberi yang lebih baik dari yang ia ambil.”

Dalam lafadz yang lain dari Anas bin Malik Radiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah tidak memberikan nikmat kepada seorang hamba kemudian ia berkata, ‘Alhamdulillahi Rabbil alamin (segala puji bagi Allah Rabb sekalian alam),’ kecuali apa yang diberi oleh Allah lebih baik dari apa yang diambil.” Maka segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang Dia berikan dan yang Dia ambil.

Bila ada keluarga Aisyah Radiyallahu ‘Anha yang melahirkan, dia tidak bertanya, “Apakah laki atau perempuan?” beliau hanya berkata, “Ciptaannya sempurna?” apabila dijawab, “Ya” beliaupun berkata, الحمد لله رب العالمين (Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam).”

Dari Mu’awiyah bin Qurrah ia berkata, ketika putraku Iyyas lahir, aku memanggil beberapa orang dari sahabat Rasulullah dan menjamu mereka makan kemudian mereka berdoa. Aku berkata, “Sesungguhnya anda semua telah mendoakannya. Semoga Allah memberkati anda dengan apa yang anda doakan. Kalau aku berdoa dengan sebuah doa, mohon anda aminkan!” maka saya mendoakannya dengan doa yang banyak untuk agamanya, akalnya dan lainnya. Kemudian saya mendapatkan pengaruh doa pada anak tersebut setelahnya.

Tidak diragukan lagi, bahwa doa bisa mendatangkan kebaikan dan yang termasuk bentuk syukur kepada Allah yang karenanya Allah akan menambahkan nikmat-nikmat-Nya. Allah berfirman,

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

 “Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangatlah berat).” (QS. Ibrahim : 7)

***

(Dikutip dari Kitab Cara Nabi Menyiapkan Generasi, Karya Syaikh Jamal Abdurrahman Hafidzahullah Ta'ala. Hal. 43)