Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RASULULLAH MENYURUH UNTUK MEMOTONG RAMBUT ANAK PADA HARI KETUJUH, MEMBERSIHKANNYA DAN MENGHILANGKAN KOTORANNYA

 


Islam menganjurkan untuk mencukur rambut anak pada hari ketujuh dari kelahirannya. Sebagai bentuk dari perhatian kepadanya dan untuk menghilangkan apa yang mengganggunya. Bahkan disyariatkan untuk bersedekah dengan perak seukuran berat rambutnya. Seakan-akan menjadi sebuah isyarat bahwa ia ditebus dengan harta dan tidak disia-siakan.

Sesungguhnya rambut yang bisa mengganggunya kalau dibiarkan bukanlah sesuatu yang murah bagi keluarganya, sehingga perlu ditimbang dengan harta, sesuatu yang banyak diinginkan oleh manusia. Sebagaimana juga disyariatkan untuk menghitannya, karena ia termasuk dalam salah satu fitrah (kesucian) seperti yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Setelah menyebutkan macam-macam fitrah, Ibnul Qayyim berkata, “Terkumpul dalam perilaku fitrah unsur kesucian, kebersihan dan menghilangkan sesuatu menjijikkan yang dicampakkan setan pada anak Adam. Bagi setan di dalam Al-ghurlah terdapat keutamaan tersendiri.

Al-ghurlah adalah kulit yang dipotong dari kemaluan anak ketika dihitan, dan dinamakan juga al-qulfah, sebagaimana disebutkan dalam kitab An-Nihayah karya Ibnu Atsir. Telah kita ketahui hadits Buraidhah yang menyebutkan, “Ketika Islam datang kami menyembelih kambing (untuk aqiqah anak), kemudian memotong rambutnya dan mengusapnya dengan za’faran (minyak wangi).

Ali berkata, “Rasulullah mengaqiqahkan untuk Hasan seekor kambing dan bersabda, “Wahai Fatimah! Cukurlah rambutnya, dan bersedekahlah seberat rambutnya dengan perak”. Fatimah menimbangnya dan beratnya satu dirham atau Sebagian  dirham.”

Disini ada peringatan, yaitu Sebagian orang senang melihat rambut anak yang lebat dan panjang. Mereka ragu untuk memotongnya karena anak akan menjadi botak. Sebagian lebih ragu dan berkata, “Kepala anak masih lembut dan tidak boleh dicukur”. Tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan kebodohan dengan syara’ atau karena kelemahan komitmen mereka dengan agama.

***

(Dikutip dari Kitab Cara Nabi Menyiapkan Generasi, Karya Syaikh Jamal Abdurrahman Hafidzahullah Ta'ala. Hal. 57)


Posting Komentar untuk "RASULULLAH MENYURUH UNTUK MEMOTONG RAMBUT ANAK PADA HARI KETUJUH, MEMBERSIHKANNYA DAN MENGHILANGKAN KOTORANNYA"