TAYAMMUM
Selain syariat wudhu yang terdapat dalam Al-Quran dan As-Sunnah,
Allah dan Rasulnya juga mengajarkan tayammum bagi mereka yang tidak bisa
berwudhu karena sebab-sebab tertentu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا
طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ
“… Maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan
air yang baik dan (suci), usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu…”
(Al-Maidah : 6)
Penetapan syariat tayammum juga disampaikan melalui lisan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Disebutkan oleh Jabir bin ‘Abdillah
Radiyallahu ‘Anhu, Nabi bersabda :
أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ
قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِيَ الأَرْضُ
مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيْنَمَا أَدْرَكَ الرَّجُلَ مِنْ أُمَّتِي الصَّلاَةُ
يُصَلِّ
“Aku diberi lima perkara yang tidak diberikan kepada orang
sebelumku; aku ditolong melawan musuhku dengan ketakutan mereka sejauh satu
bulan perjalanan dan dijadikan bumi untukku sebagai tempat sujud dan suci. Maka
siapapun dari umatku mendapatkan waktu sholat hendaklah ia sholat.” (HR.
Bukhari)
Bukan hanya secara lisan, Rasulullah juga mencontohkan tata cara
tayammum kepada para sahabatnya, sebagaimana diriwayatkan oleh Ammar bin Yasir,
ia berkata :
بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي
حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ فَتَمَرَّغْتُ فِي الصَّعِيدِ كَمَا
تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ ثُمَّ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَذَكَرْتُ
ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ " إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَقُولَ بِيَدَيْكَ
هَكَذَا " . ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ الأَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً ثُمَّ
مَسَحَ الشِّمَالَ عَلَى الْيَمِينِ وَظَاهِرَ كَفَّيْهِ وَوَجْهَهُ
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengutusku untuk
suatu keperluan, lalu aku mengalami junub. Aku tidak mendapati air, maka akupun
mengguling-gulingkan badan ke tanah seperti halnya binatang melata
menggulingkan badannya. Kemudian aku mendatangi Nabi dan menceritakan peristiwa
tersebut kepada beliau. Maka beliau bersabda, ‘sebenarnya kamu cukup menepukkan
tangan kamu begini.’ Kemudian beliau menepukkan tangan beliau ke tanah dengan
satu kali tepukan, lalu beliau mengusap tangan kiri beliau pada tangan kanan
dan punggung kedua telapak tangan dan wajah beliau.” (HR. Bukhari)
Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits di atas, maka bisa kita
ketahui bahwa syariat islam merupakan syariat yang mudah dan tidak mempersulit.
Jika seorang muslim tidak mendapati air, atau akan membahayakan dirinya ketika
memakai air, maka Allah memperbolehkan dirinya bersuci dengan pengganti air,
yaitu tanah (debu).
Beberapa poin yang bisa kita sarikan dari pemaparan di atas adalah :
- Disyariatkannya tayamum bagi orang yang tidak mendapati air atau akan membahayakan dirinya ketika memakai air.
- Cara bertayammum ialah, hendaknya seseorang
menepukkan kedua telapak tangannya ke tanah dengan sekali tepukan lalu
menggunakan keduanya untuk mengusap wajah dan kedua telapak tangannya.
***
(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 143)
Posting Komentar untuk "TAYAMMUM"