Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

UCAPAN KETIKA MENDENGAR AZAN

 


Ketika azan dikumandangkan sebagai seruan kepada umat Islam untuk mendatangi masjid guna melaksanakan shalat berjamaah, maka siapa pun yang mendengarnya dianjurkan untuk menjawab lafal-lafal azan tersebut. Diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudri Amru Radhiallahu ‘Anhu, Rasulullah bersabda:

اِذَا سَمِعْتُمُ الْمُعَذِّنَ فَقُوْلُ مِثلَمَا يَقُوْلُ الْمُؤَذِّنُ      

"Jika kalian mendengar muazin (mengumandangkan azan), maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muazin." (HR. Bukhari)

Di dalam hadits yang lain dijelaskan, Mu'awiyah Radhiallahu ‘Anhu berkata:

لَمَّا قَالَ حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ قَالَ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِا اللَّهِ وَقَالَ هَكَذَا سَمِعْنَا نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ يَقُوْلُ

“Ketika muazin mengucapkan, 'Hayya 'alash shalah (Marilah melaksanakan Shalat), maka hendaknya ia menjawab, Lahaula wala quwwata illa billah (Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah)'. Ia berkata, 'Demikianlah kami mendengar Nabi kalian bersabda'." (HR. Bukhari)"

Selaian mengiringi lafal azan saat azan dikumandangkan, Rasulullah juga menganjurkan untuk melantunkan doa ketika azan selesai. Diriwayatkan oleh Jabir  Radhiallahu ‘Anhu,  bahwa Rasulullah bersabda:

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ : اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Barang siapa setelah mendengar azan mengucapkan doa, 'Allahumma rabba hadzihid da'watit tâmmah wa Ash-shalâtil qaimah, âti Muhammadanil wasilata wal fadhilah wab'atshu maqâmam mahmudanil ladzi wa'adtah (Ya Allah, Rabb Pemilik seruan yang sempurna ini, dan Pemilik shalat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan),' maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari Kiamat." (HR. Bukhari)

Di dalam hadits yang lain disebutkan, dari Abdullah bin Amru Radiyallahu ‘Anhu, Nabi bersabda :

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا لِيَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِي إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ وَمَنْ سَأَلَ لِيَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ عَلَيْهِ الشَّفَاعَةُ

“Jika kalian mendengar muazin (mengumandangkan azan) maka ucapkanlah seperti yang ia ucapkan. Kemudian bershalawatlah atasku, karena orang yang bershalawat atasku dengan satu shalawat, niscaya Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali. 

Kemudian mintalah kepada Allah wasilah untukku, karena ia adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak layak kecuali untuk seorang hamba dari hamba hamba Allah, dan aku berharap agar aku menjadi hamba tersebut. Dan barang siapa memintakan wasilah untukku, maka syafaat halal untuknya." (HR. Muslim)

Hadits-hadits di atas telah menegaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mensyariatkan beberapa sunah bagi orang yang mendengar azan dan memberikan padanya pahala yang besar. 

Di antaranya adalah, mengikuti muazin dengan mengucapkan apa yang diucapkan oleh muazin, kemudian bershalawat atas Rasulullah kemudian meminta syafaat untuk beliau dari Allah

Beberapa poin yang bisa kita ambil dari pemaparan di atas :

  1. Disunahkan mengikuti apa yang diucapkan oleh muazin
  2. Ketika muazin mengucapkan, 'Hayya 'alash shalah, hayya ‘alal falah, maka yang diucapkan 'La haula wala quwwata illa billah."
  3. Disunahkan mengucapkan shalawat atas Rasulullah saat dikumandangkan bagi orang yang mendengarnya.
  4. Disunahkan meminta wasilah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk Rasulullah.

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 173)

Posting Komentar untuk "UCAPAN KETIKA MENDENGAR AZAN"