ADAB-ADAB DI MASJID (1)
Masjid merupakan tempat suci dan tempat melakukan rukuk dan sujud kepada Allah. Oleh karenanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Seorang muslim terkait masjid:
Pertama, membersihkan
kotoran-kotaran yang menempel di dinding atau lantai masjid. Anas
Radhiallahu ‘Anhu meriwayatkan:
أنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى نُخَامَةً فِي الْقِبْلَةِ
فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَيْهِ حَتَّى رُئِيَ فِي وَجْهِهِ فَقَامَ فَحَكَّهُ بِيَدِهِ
فَقَالَ إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ فِي صَلَاتِهِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ
أَوْ إِنَّ رَبَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْقِبْلَةِ فَلَا يَبْزُقَنَّ أَحَدُكُمْ
قِبَلَ قِبْلَتِهِ وَلَكِنْ عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمَيْهِ ثُمَّ أَخَذَ
طَرَفَ رِدَائِهِ فَبَصَقَ فِيهِ ثُمَّ رَدَّ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَقَالَ أَوْ
يَفْعَلُ هَكَذَا
"Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
melihat ada dahak di dinding kiblat, lalu beliau merasa jengkel hingga tampak
tersirat pada wajahnya. Lalu beliau menggosoknya dengan tangannya- dalam
riwayat lain: dengan sebuah kerikil seraya bersabda, 'Jika salah seorang di
antara kalian berdiri dalam shalatnya, sesungguhnya ia sedang bermunajat dengan
Rabbnya, atau sesungguhnya Rabbnya berada antara dirinya dan kiblat, maka
janganlah ia meludah ke arah kiblat, tapi meludahlah ke arah kirinya atau di
bawah kaki (kirinya).' Kemudian Nabi memegang tepi kainnya dan meludah di
dalamnya, setelah itu beliau membalik posisi kainnya lalu berkata, 'Atau ia
melakukan seperti ini". (HR. Bukhari)
kedua, dilarang
meludah di masjid. Termasuk dalam hal ini adalah membuang ingus di masjid.
Diriwayatkan
oleh Anas Radhiallahu ‘Anhu, Rasulullah ﷺ
bersabda:
التَّفْلُ
فِي الْمَسْجِدِ خَطِيئَةٌ وَكَفَّارَتُهُ أَنْ تُوَارِيَهُ
"Meludah
di dalam masjid adalah suatu kesalahan. Dan penebusnya ialah dengan cara
memendamnya (menguburnya)." (HR. Bukhari)
Ketiga, dilarang
melakukan jual-beli dan mencari barang hilang di masjid. Abu Hurairah
Radhiallahu ‘Anhu meriwayatkan, Rasulullah ﷺ
bersabda:
إذَا
رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيْعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِيْ الْمَسْجِدِ فَقُولُوا: لاَ
أَرْبَحَ اللهُ تِجَارَتَكَ وَإِذَا رَأَيْتُم مَنْ يُنْشِدُ فِيْهِ ضَالَةً
فَقُولُوا: لاَ رَدَّ اللَّهُ عَلَيْكَ
"Jika
kalian melihat orang menjual atau membeli di dalam masjid, maka katakanlah,
'Semoga Allah tidak memberi keuntungan kepada barang daganganmu.' Dan jika
kalian melihat orang yang mencari sesuatu yang hilang di dalam masjid maka
katakanlah, Semoga Allah tidak mengembalikannya kepadamu." (HR. Tirmidzi)
Hadits-hadits
di atas menegaskan bahwa masjid dibangun hanya untuk aktifitas shalat dan
berdzikir. Masjid merupakan tempat yang paling dicintai Allah Subhanahu wa
ta'ala. Oleh karenanya, ada adab-adab khusus yang telah dituntunkan oleh
Rasulullah terhadap masjid. Beliau juga memberikan petunjuk agar menyucikan
masjid dari segala sesuatu yang tidak pantas baginya dan tidak ada hubungannya
sama sekali dengan tujuan dibangunnya masjid.
Beberapa poin yang bisa kita ambil dari pemaparan di atas adalah:
- Larangan meludah di dalam masjid. Siapa yang melakukannya, hendaknya ia mengubur (memendam) dahaknya
- Haramnya
jual beli di dalam masjid, karena Rasulullah ﷺ
memerintahkan agar mendoakan keburukan bagi orang yang melakukannya.
- Haramnya
mencari sesuatu yang hilang di dalam masjid.
***
(Dikutip
dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah
Ta'ala Hal. 181)
Posting Komentar untuk "ADAB-ADAB DI MASJID (1)"