TATA CARA SHALAT: BACAAN DALAM SHALAT (1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasul-Nya mensyariatkan bacaan-bacaan tertentu dalam shalat, sehingga umat Islam tidak seenak sendiri memilih bacaan dalam shalat.
Pertama, membaca
ta'awudz. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َูุงِุฐَุง
َูุฑَุฃْุชَ ุงُْููุฑْุงَٰู َูุงุณْุชَุนِุฐْ ุจِุงِّٰููู ู
َِู ุงูุดَّْูุทِٰู ุงูุฑَّุฌِْูู
ِ
"Maka
jika engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah perlindungan kepada
Allah dari setan yang terkutuk." (An-Nahl: 98)
Kedua, membaca
bismillah dengan pelan. Anas Radiyallahu ‘Anhu berkata:
ุตََّْููุชُ ู
َุนَ ุฑَุณُِูู ุงَِّููู ุตูู ุงููู
ุนููู ูุณูู
َูุฃَุจِู ุจَْูุฑٍ َูุนُู
َุฑَ َูุนُุซْู
َุงَู ََููู
ْ ุฃَุณْู
َุนْ ุฃَุญَุฏًุง ู
ُِْููู
ْ
َْููุฑَุฃُ ุจِุณْู
ِ ุงَِّููู ุงูุฑَّุญْู
َِู ุงูุฑَّุญِูู
ِ
“Aku
pernah shalat bersama Rasulullah, Abu Bakar, Umar, dan Utsman, tapi aku belum
pernah mendengar salah seorang dari mereka membaca, Bismillahirrahmanirrahim."
(HR. Bukhari)
Ketiga, wajib membaca
surat Al-Fatihah. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ubadah bin Shamith Radiyallahu ‘Anhu,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ูุง ุตูุงุฉ
ูู
ู ูู
ููุฑุฃ ุจูุงุชุญุฉ ุงููุชุงุจ
"Tidak
sah shalat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah." (HR. Bukhari)
Di dalam hadits yang lain dijelaskan, Abu
Hurairah Radiyallahu ‘Anhu meriwayatkan:
ู
َْู
ุตََّูู ุตَูุงَุฉً َูู
ْ َْููุฑَุงُ َِْูููุง ุจَูุงุชِุญَุฉِ ุงِููุชَุงุจِ ََِููู ุฎِุฏَุงุฌٌ ุบَْูุฑُ
ุชَู
َุงู
ٍ ุซَูุงَุซًุง
“Barang
siapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Al-Fatihah di dalamnya, maka
shalatnya masih kurang dan tidak sempurna. Beliau mengucapkan itu sebanyak tiga
kali”. (HR. Muslim) "
keempat, mengucapkan 'Amรฎn'
ketika imam selesai membaca surat Al-Fatihah. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu
Hurairah Radiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ุฅِุฐَุง
ุฃَู
ََّู ุงูุฅِู
َุงู
ُ َูุฃَู
ُِّููุง َูุฅَُِّูู ู
َْู َูุงََูู ุชَุฃْู
ُُِููู ุชَุฃْู
َِูู
ุงْูู
َูุงَุฆَِูุฉِ ุบُِูุฑَ َُูู ู
َุง ุชََูุฏَّู
َ ู
ِْู ุฐَْูุจِِู
"Jika
imam mengucapkan, 'Amin,' maka ucapkanlah 'Amin,' karena barang siapa yang
aminnya bersamaan dengan aminnya malaikat, niscaya dosanya yang telah lalu akan
diampuni." (HR. Bukhari)"
Di
dalam riwayat Al-Bukhari disebutkan:
ุฅِุฐَุง
َูุงَู ุงูุฅِู
َุงู
ُ: ุบَْูุฑِ ุงูู
َุบْุถُูุจِ ุนََِْูููู
ْ َููุงَ ุงูุถَّุงَِّููู َُُูููููุง:
ุขู
َِูู
“Jika
imam membaca, 'Ghairil maghdhรปbi alaihim wa ladh dhรขllin,' maka ucapkanlah,
Amin." (HR. Bukhari)
Ayat
dan hadits-hadits di atas menunjukkan disyariatkan bagi orang yang shalat
setelah membaca doa istiftah agar mengucapkan ta'awudz (meminta perlindungan
dari setan yang terkutuk) ketika hendak membaca Al-Qur'an. Kemudian membaca
basmalah secara pelan-pelan dan Al-Fatihah. Lantaran di dalam surat Al-Fatihah
terkandung doa yang agung, maka sesudahnya mengucapkan 'Amin,' yakni sebuah doa
yang artinya, "Ya Allah kabulkanlah.”
Beberapa intisari yang bisa kita petik dari pemaparan di atas adalah:
- Disunahkan agar berta'awudz (meminta perlindungan dari setan yang terkutuk) dan membaca basmalah di dalam shalat sebelum membaca surat Al-Qur'an.
- Wajib
membaca Al-Fatihah, karena ia merupakan rukun (shalat), di mana shalat tidak
sah tanpa membaca Al-Fatihah.
- Disunnahkan
membaca amin sesudah membaca Al-Fatihah.
***
(Dikutip
dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah
Ta'ala Hal. 216)

Posting Komentar untuk "TATA CARA SHALAT: BACAAN DALAM SHALAT (1)"