TATA CARA SHALAT: DZIKIR-DZIKIR BANGKIT DARI RUKUK
Ada
tiga lafal dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika
bangkit dari rukuk.
Pertama, lafal yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallahu Alaihi wa
Sallam bersabda:
إِذَا
قَالَ الْإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا
لَكَ الْحَمْدُ فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Jika
imam mengucapkan 'Sami'allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar siapa yang
memuji-Nya),' maka ucapkanlah, 'Rabbana walakal hamdu (Ya Rabb kami, milik
Engkaulah segala pujian).' Karena barang siapa yang ucapannya bersamaan dengan
ucapan malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR.
Bukhari)
Kedua, lafal yang
diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudzri Radiyallahu Anhu, ia berkata:
كان
رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم إذا رفَع رأسَه مِن الرُّكوعِ قال: ربَّنا لك
الحمد مِلْءَ السَّمواتِ والأرضِ ومِلْءَ ما شِئتَ مِن شيءٍ بعدُ أهلَ الثَّناءِ
والمجدِ أحقُّ ما قال العبدُ وكلُّنا لك عبدٌ اللهمَّ لا مانعَ لِما أعطَيتَ ولا
مُعطيَ لِما منَعتَ ولا ينفَعُ ذا الجَدِّ منك الجَدُّ
"Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika mengangkat kepalanya dari
rukuk maka beliau membaca, Rabbana lakal hamdu mil'us samaai wa mil'ul ardhi wa
mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du, ahlats tsanaa'i wal majdi, ahaqqu ma qaalal
'abdu wakulluna laka 'abdun, allahumma laa maani'a lima a'thaita wala mu'thiya
lima mana'ta walaa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu (Ya Allah, Rabb kami, segala
puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki
setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemulian, itulah yang paling haq yang
diucapkan seorang hamba.
Dan
setiap kami adalah hamba untukmu. Ya Allah, tidak ada penghalang untuk sesuatu
yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang Engkau halangi.
Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari azabmu)'." (HR. Tirmidzi)
Ketiga, lafal yang
diucapkan oleh salah seorang sahabat dan disetujui oleh Nabi. Diriwayatkan oleh
Rifa'ah bin Rafi’ Radiyallahu ‘Anhu, ia berkata:
كُنَّا
يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَلَمَّا رَفَعَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ قَالَ "
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ " . قَالَ رَجُلٌ وَرَاءَ رَسُولِ
اللَّهِ صلى الله عليه وسلم اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا
كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله
عليه وسلم قَالَ " مَنِ الْمُتَكَلِّمُ بِهَا آنِفًا " . فَقَالَ
الرَّجُلُ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ . فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه
وسلم " لَقَدْ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا
أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلَ
"Pada
suatu hari kami shalat di belakang Nabi. Ketika mengangkat kepalanya dari rukuk
beliau mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidah (Semoga Alla mendengar punjian
orang yang memuji-Nya).'
Kemudian
ada seorang laki-lak yang berada di belakang beliau membaca, 'Rabbana wa lakal
hamdu hamdar katsiran thayyiban mubarakan fihi (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu
segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh
berkah) Selesai shalat beliau bertanya, 'Siapa orang yang membaca kalimat
tadi?' Orang itu menjawab, 'Saya.'
Beliau
bersabda, 'Aku melihat lebih dari tiga puluh malaikat berebut siapa di antara
mereka yang lebih dahulu menuliskan kalimat tersebut." (HR. Bukhari)
Selain
mengajarkan dan menetapkan beberapa lafal dzikir saat bangkit dan rukuk, beliau
juga mewanti-wanti supaya tidak mengangkat pandangan ke langit saat shalat. Diriwayatkan
oleh Anas Radiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا
بَالُ أَقْوَامٍ يَرْفَعُونَ أَبْصَارَهُمْ إِلَى السَّمَاءِ فِي صَلَاتِهِمْ
فَاشْتَدَّ قَوْلُهُ فِي ذَلِكَ حَتَّى قَالَ لَيَنْتَهُنَّ عَنْ ذَلِكَ أَوْ
لَتُخْطَفَنَّ أَبْصَارُهُمْ
“Mengapa
orang-orang mengarahkan pandangan mereka ke langit ketika mereka sedang
shalat?" Suara beliau semakin tinggi hingga beliau bersabda,
"Hendaklah mereka menghentikannya atau Allah benar-benar akan menyambar
penglihatan mereka." (HR. Bukhari)
Hadits-hadits
di atas menunjukkan disyariatkannya bagi orang yang shalat ketika bangkit dari
rukuk agar mengucapkan dzikir-dzikir yang di dalamnya mengandung pujian dan
sanjungan kepada Allah & Dzikir-dzikir itu diucapkan sebagai bentuk rasa
syukur kepada Allah dan pengakuan terhadap nikmat nikmat-Nya.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari penjelasan di atas adalah:
- Disyariatkan bagi imam agar mengucapkan 'Sami'allahu liman hamidah' ketika bangkit dari rukuk.
- Disyariatkan
bagi orang yang shalat (makmum) agar mengucapkan 'Rabbana walakal hamdu'
setelah bangkit dari rukuk.
- Disyariatkan
menambah dzikir-dzikir sesuai yang diriwayatkan dalam As-Sunnah ketika bangkit
dari rukuk.
- Larangan
mengangkat pandangan ke langit saat shalat serta ancaman yang sangat keras
terhadap hal tersebut.
***
(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim
Hafidzahullah Ta'ala Hal. 233)
Posting Komentar untuk "TATA CARA SHALAT: DZIKIR-DZIKIR BANGKIT DARI RUKUK"