Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TATA CARA SHALAT: MEMANJANGKAN BACAAN DALAM SHALAT SUBUH



Shalat subuh merupakan shalat yang disaksikan para malaikat sebagaimana  Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا

“…dan laksanakanlah pula shalat subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan oleh (Malaikat).” (Al-Isra’:78).

Lantaran beberapa keutamaan shalat Subuh, beliau menganjurkan untuk memanjangkan bacaan shalatnya, sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir bin Samurah Radiyallahu ‘Anhu :

أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي الْفَجْرِ بِق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ

“Bahwasanya Nabi biasa membaca dalam shalat Subuh dengan surat Qaf wal qur'anil majid (Qâf)." (HR. Muslim)

Abu Barzah Al-Aslami Radiyallahu ‘Anhu juga menyebutkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْفَجْرِ مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى الْمِائَةِ آيَةً

"Rasulullah membaca dalam shalat Subuh antara enam puluh hingga seratus ayat." (HR. Bukhari)

Di dalam hadits yang lain disebutkan, dari Abu Qatadah Radiyallahu ‘Anhu :

 كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي بِنَا فَيَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الأُولَيَيْنِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ وَيُسْمِعُنَا الآيَةَ أَحْيَانًا وَكَانَ يُطَوِّلُ الرَّكْعَةَ الأُولَى مِنَ الظُّهْرِ وَيُقَصِّرُ الثَّانِيَةَ وَكَذَلِكَ فِي الصُّبْحِ

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam biasa mengimami kami. Beliau membaca Al-Fatihah dan dua surat dalam shalat zhuhur dan ashar pada dua rakaat yang pertama. Dan terkadang beliau juga memperdengarkan satu surat saja kepada kami. Beliau memanjangkan rakaat pertama dari shalat zhuhur dan memendekkan yang kedua. Demikian pula dalam shalat subuh.” (HR. Bukhari)

Rasulullah juga biasa membaca surat As-Sajadah dan Al-Insan pada waktu shalat Subuh di hari Jumat, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu:

كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقْرَأُ فِي صَلاَةِ الْفَجْرِ ‏يوم الْجُمُعَةِ  ‏الم  تَنْزِيلُ وَ‏هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ‏

"Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam biasa membaca dalam shalat Subuh pada hari Jum'at 'Alif lâm mim tanzil' (As-Sajadah) dan 'Hal atâ 'alal insani' (Al-Insan)." (HR. Bukhari)

Seorang laki-laki dari Juhainah juga meriwayatkan:

أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الصُّبْحِ إِذَا زُلْزِلَتْ الْأَرْضُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ كِلْتَيْهِمَا

"Bahwasanya ia mendengar Nabi membaca dalam shalat Subuh 'Idza zulzilatil ardhu zilzalaha' (Az-Zalzalah) di kedua rakaatnya." (HR. Abu Dawud)

Hadits-hadits di atas menegaskan bahwa di antara sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah lebih memanjangkan bacaan dalam shalat Subuh daripada shalat-shalat lainnya. Sebab, shalat Subuh disaksikan oleh para malaikat malam maupun malaikat siang. Beliau senantiasa melakukan hal tersebut meski adakalanya juga memendekkan bacaan.

Beberapa intisari yang bisa kita petik dari pemaparan di atas adalah:

  1. Disunahkan memanjangkan bacaan dalam shalat Subuh.
  2. Sesekali tidak mengapa memendekkan bacaan dalam shalat Subuh.
  3. Disunahkan membaca surat As-Sajadah dan Al-Insan dalam shalat Subuh di hari Jum'at.
  4. Boleh mengulang-ulang satu surat dalam dua rakaat.

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 220)

Posting Komentar untuk "TATA CARA SHALAT: MEMANJANGKAN BACAAN DALAM SHALAT SUBUH"