Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HUKUM TENTANG SUNAH FAJAR

 


Terdapat beberapa hukum yang menyertai sunah fajar, yaitu:

Pertama, disunahkan meringankannya. Tidak perlu membaca surat yang panjang dalam sunah fajar.

 Aisyah Radiyallahu ‘Anha berkata:


كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَفِّفُ الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ حَتىَّ إِنِّيْ لأَقُوْلُ : هَلْ قَرَأَ بِأُمِّ الْكِتَابِ

"Nabi meringankan dua rakaat sebelum shalat Shubuh hingga aku bertanya-tanya, 'Apakah beliau membaca Ummul Kitab? (Al-Fatihah)" (HR. Bukhari)

Di dalam hadits yang lain disebutkan, Aisyah Radiyallahu ‘Anha berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ إِذَا سَمِعَ الْأَذَانَ وَيُخَفِّفُهُمَا

"Bahwasanya Rasulullah shalat dua rakaatsunahfajar ketika usaimendengarkan azan dengan meringankan keduanya." (HR. Bukhari)

Kedua, disunahkan membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.

Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu meriwayatkan:

 أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي ‌رَكْعَتَيِ ‌الْفَجْرِ ‌قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ

“Bahwasanya Rasulullah dalam dua rakaat fajarnya membaca 'Qul ya ayyuhal kafirun'dan 'Qul Huwallahu ahad." (HR. Muslim)"

Aisyah Radiyallahu ‘Anha juga meriwayatkan:

 أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كان يقَرَأ فِي ‌رَكْعَتَيِ ‌الْفَجْرِ ‌بقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ

"Bahwasanya Rasulullah dalam dua rakaat fajarnya membaca 'Qul ya ayyuhal kafirun'dan 'Qul Huwallahu ahad"." (HR. Ahmad).

Di dalam hadits yang lain disebutkan, Ibnu Abbas Radiyallahu ‘Anhu meriwayatkan:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقْرَأُ فِي رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ فِي الأُولَى مِنْهُمَا ‏{‏ قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا‏}‏ الآيَةَ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ وَفِي الآخِرَةِ مِنْهُمَا ‏{‏ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ‏}‏

"Bahwasanya Rasulullah pada rakaat pertama sunah fajar, beliau membaca Qulû âmannâ billâhi wa mâ unzila ilainâ' (Al-Baqarah:136) dan pada rakaat kedua membaca, 'Amannâ billâhi wasyhad bi anna muslimûn' (Ali-Imran: 52)."(HR. Muslim)

Hadits-hadits di atas menjelaskan bahwa di antara sunah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ialah meringankan shalat sunah fajar. Di dalam shalat sunah fajar, beliau membaca surat khusus yang pendek atau ayat-ayat yang pendek.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari pemaparan di atas adalah:

  1. Disunahkan meringankan shalat sunah fajar.
  2. Sesudah membaca Al-Fatihah, dalam shalah sunah fajar disunahkan membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas, atau dua ayat: 'Qûlû âmannâ billahi wa ma unzila ilaina' (Al-Baqarah:136) dan Âmannå billâhi wasyhad bi anna muslimûn' (Ali-Imran: 52)

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 284)

Posting Komentar untuk "HUKUM TENTANG SUNAH FAJAR"