Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ADAB-ADAB MEMINTA IZIN



Meminta izin adalah sesuatu yang disyariatkan dalam islam, baik meminta izin dalam majelis atau meminta izin untuk masuk ke rumah seseorang. Hal ini dijelaskan di dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَهْلِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman!  Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (An-Nur:27).

Di dalam ayat yang lain disebutkan, Allah Subhnanahu wa Ta’ala berfirman :

وَاِذَا بَلَغَ الْاَطْفَالُ مِنْكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوْا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ

“Dan apabila Anak-Anakmu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang lebih dewasa meminta izin.” (An-Nur: 59).

Di dalam hadits yang lain dijelaskan, dari Sahl bin Sa’ad Radiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّمَا جُعِلَ الِاسْتِئْذَانُ مِنْ أَجْلِ الْبَصَرِ

“Sesungguhnya meminta izin itu diberlakukan karena alasan pandangan.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain penjelasan di dalam Al-Qur’an Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada umatnya terkait adab-adab meminta izin kepada yang berhak, yaitu:

Pertama, menyebutkan nama terang jika yang punya rumah bertanya, “siapa” diriwayatkan oleh Jabir Radiyalllahu ‘Anhu, ia berkata:

 أَتَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فدققت الباب فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏"‏ مَنْ هَذَا ‏"‏ ‏.‏ قُلْتُ أَنَا ‏.‏ قَالَ فَخَرَجَ وَهُوَ يَقُولُ ‏"‏ أَنَا أَنَا كأنه كرهها 

“Aku datang menemui Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk keperluan hutang ayahku. Lalu aku mengetuk pintu rumah beliau, dan beliau bertanya, ‘Siapa itu’? Aku menjawab, ‘Saya’. Beliau bersabda, ‘Saya! Saya!’ seakan-akan beliau membenci jawabannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, mengucapkan salam dan meminta izin kepada yang punya rumah. Kaladah bin Hambal Radiyallahu ‘Anhu berkata:

 فَدَخَلْتُ عَلَيْهِ وَلَمْ أُسَلِّمْ وَلَمْ أَسْتَأْذِنْ فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ ارْجِعْ فَقُلِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَأَدْخُلُ

“Lalu aku masuk menemui beliau dengan tidak memberi salam dan meminta izin. Maka Nabi bersabda, ‘Kembalilah, dan ucapkan, ‘As-Salamu alaikum, apakah saya boleh masuk’.” (HR. Tirmidzi)

Ketiga, jika sudah tiga kali meminta izin dan tidak diizinkan, maka pulanglah. Abu Musa Al-Asy’ari Radiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepadaku :

إِذَا اسْتَأْذَنَ اَحَدُكُمْ ثَلاَثاً فَلَمْ يُؤْذَنْ لَهُ فَلْيَرْجِعْ

“Jika salah seorang di antara kalian meminta izin (tiga kali), namun tidak diberi izin maka hendaknya ia kembali pulang.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits di atas menunjukan bahwa meminta izin merupakan salah satu dari sekian adab yang dianjurkan dalam islam, karena di dalamnya mengandung penjagaan aurat orang lain dan urusan rahasia mereka. Meminta izin disyariatkan sebanyak tiga kali dengan mengetuk pintu atau minta izin masuk. Ia boleh masuk jika diizinkan masuk, tapi jika tidak diizinkan hendaknya ia kembali pulang, dan tidak meminta izin lebih dari tanggungan dari tiga kali.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari pemaparan di atas adalah:

  1. Perintah meminta izin sebelum masuk rumah orang lain.
  2. Termasuk sunah jika salah seorang ditanya ‘siapa kamu? Hendaklah ia menyebutkan namanya, dan tidak hanya menjawab dengan ‘saya’.
  3. Meminta izin itu sebanyak tiga kali, jika diizinkan orang yang meminta izin boleh masuk, namun jika tidak diizinkan hendaknya ia kembali pulang.

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 370)

 

Posting Komentar untuk "ADAB-ADAB MEMINTA IZIN"