BAHAYA MENINGGALKAN AMAL MAKRUF DAN NAHI MUNGKAR
Amar makruf nahi mungkar merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan berjamaah. Saling menasehati dalam kebaikan dan saling mengingatkan dari keburukan merupakan keharusan dalam kehidupan sosisal. Meninggalkan amar makruf nahi mungkar akan mengakibatkan bencana yang merata. Dan Allah akan menimpakan bencana kepada mereka semua. Allah Subhana Wata’ala berfirman:
لُعِنَ
ٱلَّذِينَ كَفَرُوا مِنۢ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى
ٱبْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍ فَعَلُوهُ
ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
“Orang-orang
kafir dari bani israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan isa
putra Maryam. yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui
batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka
perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat.” (Al-Maidah: 78-79)
Nu’man
bin bisyr Radiyallahu Anhu meriwayatkan, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda:
مَثَلُ
الْقَائِم عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا
عَلَى سَفِينَةٍ فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا
فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاء مَرُوا عَلَى
مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبنَا خَرْقًا وَلَمْ
نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ ومَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ
نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا
“Perumpamaan
orang yang menegakkan hokum Allah dan orang yang diam terhadapnya seperti
sekelompok orang yang berlayar dengan sebuah kapal, lalu sebagian dari mereka
ada yang mendapat tempat di atas dan sebagian lagi di bagian bawah perahu.
Lalu
orang yang berada di bagian bawah perahu jika mereka mencari air untuk minum,
mereka harus melewati orang-orang yang berada di bagian atas seraya berkata,
‘seandainya boleh kami lubangi saja perahu ini untuk mendapatkan bagian kami
sehingga kami tidak mengganggu orang yang berada di atas kami.’jika orang yang
berada di atas memberikan saja apa yang di inginkan orang-orang yang dibawah
itu, maka mereka akan binasa semuanya, namun jika mereka mencegah dengan tangan
mereka, maka mereka akan selamat semuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hudzaifah
Radiyallahu Anhu juga meriwayatkan, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
وَلَتَنْهَوُنَّ عَنِ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ
عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ
“Demi
dzat yang jiwaku berada di tangan-nya, hendaknya kalian memerintahkan yang baik
dan mencegah yang mungkar, atau jika tidak, niscaya Allah akan mengirimkan
siksa dari sisi-nya kepada kalian memohon kepada-nya namun Doa kalian tidak
lagi dikabulkan.” (HR. Tirmidzi)
Ayat
dan hadits di atas menegaskan bahwa amar makruf nahi mungkar merupakan salah
satu hal penting yang dapat memberikan jaminan kedamaian dan keselamatan kepada
sebuah masyarakat dengan izin Allah Subhanahu Wata’ala mengabaikan amar makruf
nahi mungkar merupakan penyebab kelemahan dan kehancuran umat serta turunnya
hukuman kepada mereka, sebagaimana yang pernah menimpa umat-umat terdahulu.
Hikmah yang bisa kita petik dari pemaparan di atas adalah :
- Tidak mengingkari kemungkaran merupakan salah satu sebab dilaknatnya Bani israil
- Tidak
mengingkari kemungkaran merupakan sebab kerusakan dan kebinasaan sebuah
masyarakat
- Meninggalkan
amar makruf nahi mungkar merupakan sebab terhalangnya dikabulkan doa
- Meninggalkan
amar makruf nahi mungkar sebab turunnya hukuman yang meliputi seluruh umat
manusia
***
(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya
Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 433)
Posting Komentar untuk "BAHAYA MENINGGALKAN AMAL MAKRUF DAN NAHI MUNGKAR"