Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LARANGAN BANYAK TERTAWA



Dalam mengatasi penatnya menjalani rutinitas kehidupan, orang cenderung membutuhkan media hiburan untuk melepas tawanya setiap waktu. Lantas apakah Islam melarang orang tertawa? Bagaimana tertawa yang dicontohkan Nabi? Mari kita simak dalam untaian hadits berikut:

Abu Hurairah Radiyallahu Anhu berkata:

لَا تُكْثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ

"Janganlah kalian banyak tertawa, karena banyak tertawa dapat mematikan hati." (HR. Ahmad)

Beginilah apabila Rasulullah tertawa, menurut penuturan ibunda Aisyah. beliau meriwayatkan:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَجْمِعًا ضَاحِكًا حَتَّى أَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ

"Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Slallam tertawa terbahak-bahak hingga terlihat langit-langit dalam mulutnya, beliau hanya biasa tersenyum." (HR. Bukhari)

Daripada tertawa, lebih baik tersenyum. Abu Dzar Radiyallahu Anhu berkata, "Rasulullah bersabda:

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلاَلِ لَكَ صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنِ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

"Senyumanmu dihadapan saudaramu adalah sedekah, berbuat ma’ruf dan melarang kemungkaran adalah sedekah, menunjukkah jalan kepada orang yang tersesat di jalan adalah sedekah. Menuntun orang buta adalah sedekah, menyingkirkan batu, duri, atau tulang dari jalan adalah sedekah, kamu menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)

Banyak tertawa bukan merupakan petunjuk Rasulullah, bahkan beliau telah memperingatkan darinya dan mengabarkan bahwa banyak tertawa adalah penyebab matinya hati.

Oleh karena itu, dari beberapa hadits diatas dapat kita ambil beberapa pelajaran:

  1. Larangan banyak tertawa.
  2. Banyak tertawa merupakan penyebab matinya hati.
  3. Banyak tertawa bukanlah petunjuk Nabi.

 

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 364)

 


Posting Komentar untuk "LARANGAN BANYAK TERTAWA"