Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEUTAMAAN SEDEKAH (2)


Rasulullah mencontohkan sebagai pribadi yang gemar sedekah. Bahkan dalam bulan Ramadhan, beliau menjadi pribadi yang paling dermawan diantara manusia. Ada keutamaan apa dibalik sedekah itu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

...وما تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلأُنفُسِكُم ....

"Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri." (Al-Baqarah: 272)

Pertama, Menjadi naungan pada hari Kiamat.

Uqbah bin Amir berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda:

كل امرئ في ظل صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ

“Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya hingga perkara di antara manusia diputuskan."" (HR. Ahmad)

Kedua, Melindungi diri dari siksa neraka.

Adiy bin Hatim meriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda:

إِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ

“Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun dengan (bersedekah) separuh buah kurma." (HR. Bukhari)

Ketiga, Termasuk amalan yang tidak terputus pahalanya meski orang tersebut telah meninggal.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang selalu mendoakannya.” (HR. Bukhari)

Sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah merupakan sebab terjaganya orang dari api neraka dan terselamatkannya dari huru-hara di hari kiamat. Sedekah juga merupakan amalan yang pahalanya mengalir terus-menerus meskipun pelakunya telah meninggal.

Adapun hikmah dari untaian hadits di atas:

  1. Sedekah merupakan sebab terselamatkannya seseorang dari huru-hara pada hari kiamat.
  2. Sedekah juga merupakan sebab terselamatkannya seseorang dari api neraka, meskipun yang disedekahkan hanya sedikit.
  3. Sedekah merupakan amalan yang pahalanya mengalir terus-menerus meskipun pelakunya telah meninggal.

 

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 611)

Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN SEDEKAH (2)"