RIBA DAN PERINGATAN DARINYA
Di zaman yang serba sulit seperti sekarang, banyak orang tergiur untuk memakan harta riba. Padahal, peringatan dan ancaman bagi pelaku riba sangat keras.
Pertama, Termasuk calon penghuni neraka
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ
إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ
بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ
الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ
فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ
فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ, يَمْحَقُ اللَّهُ
الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ
أَثِيمٍ
"Orang-orang
yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual
beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.
Barangsiapa
mendapat peringatan dari Tuhan-Nya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi,
maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang
yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.” (Al-Baqarah: 275-276)
Allah
Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ
وَذَرُوۡا مَا بَقِىَ مِنَ الرِّبٰٓوا اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ, فَاِنۡ لَّمۡ
تَفۡعَلُوۡا فَاۡذَنُوۡا بِحَرۡبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوۡلِه وَاِنۡ
تُبۡتُمۡ فَلَـكُمۡ رُءُوۡسُ اَمۡوَالِكُم
لَا تَظۡلِمُوۡنَ وَلَا
تُظۡلَمُوۡنَ
"Wahai
orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang
belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka
umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka
kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak
dizalimi (dirugikan).” (Al-Baqarah: 278-279)
Kedua, Termasuk amalan yang membinasakan pelakunya
Abu Hurairah Radiyallahu Anhu berkata bahwa
Rasulullah bersabda:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ " . قالَو
يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ " الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ
وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ
الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ
الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاَتِ
"Jauhilah
tujuh perkara yang membinasakan”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah
itu?” Beliau bersabda, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan
oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, lari dari medan
perang (yakni lari dari pasukannya ketika bertemu orang kafir) dan menuduh
seorang wanita mu’min yang baik telah berbuat zina.” (HR. Bukhari)
Ketiga, Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam melaknat para pelaku riba
Ibnu
mas’ud Radiyallahu Anhu berkata:
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُؤْكِلَهُ
“Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam melaknat orang yang memakan hasil riba dan yang
menyuruh memakakannya.” (HR. Muslim)
Riba
merupakan salah satu dosa besar yang membinasakan, Allah mengancam pelaku riba
dengan neraka dan mereka yang tidak menghiraukan peringatan ini maka pantas
diperangi oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal itu dikarenakan pada riba terdapat kezaliman
dan menambah beban orang-orang yang membutuhkan dan miskin. Oleh itulah
Rasulullah melaknat para pelaku riba.
Adapun hikmah dari untaian hadits di atas:
- Penegasan pengharaman riba, karena termasuk dosa bersar yang membinasakan.
- Riba
dapat menghilangkan keberkahan, dan para pemakan riba yang tidak menghiraukan
peringatan berarti memerangi Allah dan Rasul-Nya.
- Para
pelaku riba mendapat laknat dari Rasulullah.
***
(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim
Hafidzahullah Ta'ala Hal. 574)
Posting Komentar untuk "RIBA DAN PERINGATAN DARINYA"