Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BEBERAPA UCAPAN YANG TERLARANG



Lisan ibarat pisau bermata dua bagi pemiliknya. Bisa jadi ia mengeluarkan ucapan yang baik, namun seringkali kita jumpai lisan menjadi sumber dari bencana. Adapun ucapan ada juga yang dilarang dalam Islam.

Kita dilarang untuk mencela masa. Abu Hurairah Radiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

لا تسبوا الدَّهْرَ فَإِنَّ اللهَ هُوَ الدَّهْرُ

"Janganlah kalian mencela masa, karena sesungguhnya Allahlah (pencipta) masa." (HR. Bukhari)

Selain itu, shahabat Hudzaifah Radiyallahu Anhu juga meriwayatkan bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

لا تَقُولُوا مَا شَاءَ اللهُ وَشَاءَ فُلانٌ قُولُوا مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شَاءَ فُلَانٌ

 "Janganlah kalian mengatakan, 'Ma sya'allah wa sya'a fulan (Apa yang Allah dan Fulan kehendaki)' tapi katakanlah, 'Ma sya'allah tsumma sya'a fulan (Apa yang Allah kehendaki kemudian yang fulan kehendaki)." (HR. Ahmad)

Thufail bin Syakhbarah Radiyallahu Anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

لا تَقُولُوا مَا شَاءَ اللهُ وَمَا شَاءَ مُحَمَّدٌ

"Janganlah kalian mengatakan, 'Apa yang Allah kehendaki dan apa yang Muhammad kehendaki." (HR. Ibnu Majah)

Syariat Islam telah melarang beberapa lafaz yang mengandung ketidakberadabannya seorang hamba terhadap Allah dan menyamakan diri- Nya dengan selain-Nya. Di antaranya adalah mencela masa atau waktu ketika tertimpa musibah. Karena masa bukanlah sebagai pelakunya, tetapi Allah Yang Mahasuci-lah yang melakukannya. Kemudian juga perkataan, "Ma sya'allah wa sya'a Fulan (Apa yang Allah dan Fulan kehendaki)."

Adapun hikmah dan pelajaran dari untaian hadits di atas:

  1. Larangan mencela masa.
  2. Larangan perkataan, "Ma sya'allah wa sya'a Fulan (Apa yang Allah dan Fulan kehendaki)", tetapi sebaiknya mengucapkan, "Ma sya'allah tsumma sya'a Fulan (Apa yang Allah kehendaki kemudian yang Fulan kehendaki).

 

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 622)

Posting Komentar untuk "BEBERAPA UCAPAN YANG TERLARANG"