BEBERAPA UCAPAN YANG TERLARANG
Lisan ibarat pisau bermata dua bagi pemiliknya. Bisa jadi ia mengeluarkan ucapan yang baik, namun seringkali kita jumpai lisan menjadi sumber dari bencana. Adapun ucapan ada juga yang dilarang dalam Islam.
Kita
dilarang untuk mencela masa. Abu Hurairah Radiyallahu Anhu berkata bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
لا تسبوا الدَّهْرَ فَإِنَّ اللهَ هُوَ الدَّهْرُ
"Janganlah
kalian mencela masa, karena sesungguhnya Allahlah (pencipta) masa." (HR.
Bukhari)
Selain
itu, shahabat Hudzaifah Radiyallahu Anhu juga meriwayatkan bahwasanya Nabi Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda:
لا تَقُولُوا مَا شَاءَ اللهُ وَشَاءَ فُلانٌ قُولُوا
مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ شَاءَ فُلَانٌ
"Janganlah kalian mengatakan, 'Ma
sya'allah wa sya'a fulan (Apa yang Allah dan Fulan kehendaki)' tapi katakanlah,
'Ma sya'allah tsumma sya'a fulan (Apa yang Allah kehendaki kemudian yang fulan
kehendaki)." (HR. Ahmad)
Thufail
bin Syakhbarah Radiyallahu Anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda:
لا تَقُولُوا مَا شَاءَ اللهُ وَمَا شَاءَ مُحَمَّدٌ
"Janganlah
kalian mengatakan, 'Apa yang Allah kehendaki dan apa yang Muhammad
kehendaki." (HR. Ibnu Majah)
Syariat
Islam telah melarang beberapa lafaz yang mengandung ketidakberadabannya seorang
hamba terhadap Allah dan menyamakan diri- Nya dengan selain-Nya. Di antaranya
adalah mencela masa atau waktu ketika tertimpa musibah. Karena masa bukanlah
sebagai pelakunya, tetapi Allah Yang Mahasuci-lah yang melakukannya. Kemudian
juga perkataan, "Ma sya'allah wa sya'a Fulan (Apa yang Allah dan Fulan
kehendaki)."
Adapun hikmah dan pelajaran dari untaian hadits di atas:
- Larangan mencela masa.
- Larangan
perkataan, "Ma sya'allah wa sya'a Fulan (Apa yang Allah dan Fulan
kehendaki)", tetapi sebaiknya mengucapkan, "Ma sya'allah tsumma sya'a
Fulan (Apa yang Allah kehendaki kemudian yang Fulan kehendaki).
***
(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim
Hafidzahullah Ta'ala Hal. 622)
Posting Komentar untuk "BEBERAPA UCAPAN YANG TERLARANG"