LARANGAN BERLEBIHAN DALAM MEMUJI SESEORANG
Memuji
seseorang akan menjadikan orang yang dipuji semakin senang. Namun, bisa jadi
pujian seseorang akan menjadikannya semakin sombong dan melakukan amalan hanya
mengharapkan pujian orang lain, dan hal ini akan membinasakannya. Diriwayatkan
dari Abu Bakrah, ia berkata, "Ada seseorang yang memuji orang lain di
dekat Nabi, lalu beliau bersabda:
وَيْحَكَ قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ قَطَعْتَ عُنُقَ
صَاحِبِكَ مِرَارًا إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ مَادِحًا صَاحِبَهُ لَا تَحَالَةَ
فَلْيَقُلْ أَحْسِبُ فُلَانًا وَاللَّهُ حَسِيبُهُ وَلَا أُزَكِّي عَلَى اللَّهِ
أَحَدًا أَحْسِبُهُ إِنْ كَانَ يَعْلَمُ ذَاكَ كَذَا وَكَذَا
“Celakalah engkau, engkau telah memotong leher temanmu, engkau telah memotong leher temanmu-hingga beberapa kali-jika salah seorang dari kalian harus-tidak bisa tidak-memuji temannya hendaklah ia mengucapkan, 'Aku mengira fulan (seperti itu), dan Allah yang menilainya, dan aku tidak menyucikan seorang pun atas Allah, aku mengiranya -bila ia mengetahuinya- seperti ini dan itu'." (HR. Bukhari dan Muslim)
Abu
Musa berkata, "Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam mendengar seseorang
memuji orang lain secara berlebihan. Maka beliau bersabda:
لَقَدْ أَهْلَكْتُمْ أَوْ قَطَعْتُمْ ظَهْرَ
الرَّجُلِ
“Kalian
telah binasa-atau kalian telah memutuskan punggung seseorang." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Maka
dari itu, Rasulullah memerintahkan untuk menaburkan tanah dimuka orang yang
memuji orang lain. Diriwayatkan dari Miqdad, ia berkata:
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ تَحْتِيَ فِي وُجُوْهِ الْمَدَّا حِيْنَ التَّرَابَ
"Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan kami untuk menaburkan tanah dimuka
orang yang memuji-muji." (HR. Muslim)
Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang berlebih-lebihan dalam memuji dan
menyanjung seseorang karena bisa menyebabkan fitnah bagi orang yang dipuji. Beliau
juga memberikan petunjuk untuk tidak memastikan sebuah pujian, karena kita tidak
tahu yang sebenarnya, dan hanya mengetahui yang tampak dari luar saja. Bahkan, Rasulullah
memerintahkan untuk menaburkan tanah ke wajah orang yang berlebih-lebihan dalam
memuji dan menjadikannya sebagai kebiasaan.
Hadits-hadits di atas mengingatkan kita akan beberapa hal:
- Larangan berlebih-lebihan dalam memuji.
- Bagi
seorang yang memuji, ketika dia memuji apa yang nampak baginya, hendaknya
disambung dengan perkataan, “Aku mengira fulan seperti itu, dan Allah yang
menilainya.”
- Perintah
untuk menaburkan tanah ke wajah orang yang gemar memuji-muji.
***
(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim
Hafidzahullah Ta'ala Hal. 702)
Posting Komentar untuk "LARANGAN BERLEBIHAN DALAM MEMUJI SESEORANG"