KESABARAN: KEKUATAN IMAN DAN JALAN MENUJU KEMENANGAN
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَمَرَ بِالصَّبْرِ وَوَعَدَ الصَّابِرِينَ أَجْرًا عَظِيمًا، وَحَذَّرَ مِنَ الْجَزَعِ وَالْقُنُوطِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah azza wa jalla atas segala nikmat Nya dari nikmat islam, iman, kesehatan serta waktu luang sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bisa melaksanakan salah satu kewajiban dari banyaknya kewajiban yang Allah azza wa jalla perintahkan kepada kita selaku seorang muslim yakni solat jum’at berjamaah di masjid.
Sholawat serta salam kita hanturkan kepada junjungan kita nabi muhammad ﷺ,kepada seluruh keluarga nya, para sahabat nya serta semua yang mengikuti ajaran nya hingga hari kiamat kelak.
Ma‘āsyiral muslimīn rahimakumullāh,
أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي الْمُقَصِّرَةَ بِتَقْوَى اللَّهِ
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah Ta‘ālā berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Muslim.” (QS. Āli ‘Imrān: 102).
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, tema khutbah kita hari ini adalah kesabaran.
Sabar adalah sifat utama seorang mukmin. Imam Ahmad rahimahullāh pernah berkata: “Iman terdiri dari dua bagian: separuhnya sabar dan separuhnya syukur.” Allah berfirman dalam kitab Nya:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah siaga di perbatasan, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Āli ‘Imrān: 200).
Makna sabar menurut para ulama ialah menahan jiwa dari keluh kesah, menahan lisan dari kata-kata yang mengundang murka Allah, dan menahan anggota tubuh dari perbuatan yang dilarang. Ada tiga jenis kesabaran:
- Sabar dalam ketaatan kepada Allah–yang dimaksud sabar disini adalah sabar dalam menjalani perintah Allah serta istiqomah di dalamnya seperti istiqamah dalam shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya meskipun terasa berat.
- Sabar menjauhi maksiat –sabar disini ialah sabar dalam menjauhi larangan Nya serta menahan diri dari godaan dosa walau peluang terbuka besar di depan mata.
- Sabar menghadapi takdir – sabar dalam menerima seluruh keputusan yang Allah berikan kepada kita seperti menerima ujian dan musibah dengan lapang dada, tidak putus asa dan tidak su’uzhan kepada Allah.
Lantas apa yang kita dapatkan atas semua kesabaran kita?
Atas semua rasa sabar kita Allah memberikan kabar gembira sebagaimana firman Nya yang tertuang dalam Al-Qur'an, Allah Ta’ala berfirman:
﴿وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ﴾
“Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu mereka yang ketika ditimpa musibah berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.’” (QS. al-Baqarah: 155–156).
Selain itu Allah juga menjanjikan atas semua rasa sabar kita pahala yang tiada batas. Allah berfirman dalam surat Az-zumar:
﴿إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ﴾
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan diberikan pahala mereka tanpa batas.” (QS. az-Zumar: 10).
Jamaah jumat yang diberkahii Allah,
Oleh karena itu bersabarlah wahai kaum muslimin laksana sabarnya Nabi Ayyub ‘alaihis-salām ketika beliau diuji dengan penyakit dan kehilangan harta, namun tetap berdoa:
﴿إِنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ﴾
“Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS. al-Anbiyā’: 83).
Bersabarlah wahai kaum muslimin sebagaimana sabar nya Nabi Ya‘qub ‘alaihis-salām saat kehilangan putranya Nabi Yusuf namun beliau tetap berkata:
﴿فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ﴾
“Maka kesabaran yang indah (adalah kesabaranku), dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya.” (QS. Yūsuf: 18).
Sabar lah wahai jama’ah laksana sabar nya sahabat Bilal bin Rabah radhiyallāhu ‘anhu ketika beliau disiksa di padang pasir, tetapi lisannya hanya mengucapkan: “Ahad… Ahad…” — “Allah Yang Maha Esa”.
Khabab bin al-Aratt radhiyallāhu ‘anhu pernah mengadu kepada Nabi ﷺ tentang beratnya penderitaan, lalu beliau bersabda:
«وَلَكِنَّكُمْ تَسْتَعْجِلُونَ»
“Tetapi kalian tergesa-gesa (menginginkan kemenangan).” (HR. al-Bukhārī).
Rasulullah ﷺ sendiri pernah bersabda:
«وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ»
“Tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. al-Bukhārī dan Muslim).
Setelah semua itu apa buah dari sebuah rasa sabar?
Ialah kesabaran mendatangkan pertolongan Allah, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:
«وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ»
“Ketahuilah, pertolongan itu bersama kesabaran.” (HR. al-Tirmiżī).
Serta dalam setiap kesulitan,apabila kita tetap bersabar maka Allah akan menjanjikan kemudahan di belakangnya :
﴿فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا، إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا﴾
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. al-Syarḥ: 5–6).
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا فَاسْتَغْفِرُوا ٱللَّهَ يَغْفِرْ لَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
---
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
Jamaah jumat yang mudah-mudah an senantiasa dirahmati oleh Allah.
Pada khutbah yang kedua ini tiada hentinya khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan kepada jamaah sekalian agar selalu bertakwa kepada Allah Ta’ala serta senantiasa memperbaharui takwa kita.
Ma‘āsyiral muslimīn rahimakumullāh, kesabaran adalah cahaya yang menerangi hati. Orang yang mampu bersabar akan dimuliakan Allah di dunia dan akhirat. Marilah kita memohon kepada Allah agar diberikan kesabaran yang indah, kekuatan istiqomah, kemampuan menjauhi maksiat, dan keridhaan menerima segala takdir-Nya.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
(QS. al-Aḥzāb: 56).
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الصَّابِرِينَ، وَوَفِّقْنَا لِشُكْرِ نِعَمِكَ، وَارْضِنا بِقَضَائِكَ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا عَلَى دِينِكَ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِفْتَاحًا لِلْخَيْرِ، مِغْلَاقًا لِلشَّرِّ، وَاحْشُرْنَا فِي زُمْرَةِ الصَّابِرِينَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنَا، وَوَفِّقْهُمْ لِمَا فِيهِ خَيْرُ الْإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِينَ، وَاجْعَلْ بَلَدَنَا هَذَا بَلَدًا آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِينَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
===
Khutbah Juma'at, 7 Agustus 2025
Posting Komentar untuk "KESABARAN: KEKUATAN IMAN DAN JALAN MENUJU KEMENANGAN"