Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AKHLAK NABI ﷺ YANG PALING MULIA: KEJUJURAN



Khutbah Pertama


اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَ بِالصِّدْقِ وَالْإِخْلَاصِ، وَنَهَى عَنِ الْكَذِبِ وَالِالْتِبَاسِ، نَحْمَدُهُ تَعَالَى وَنَشْكُرُهُ، وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.


وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.



أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ رَحِمَكُمُ اللّٰهُ،

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena ketakwaan adalah sebaik-baik bekal menuju akhirat.


Ma‘āsyiral muslimīn rahimakumullāh,

Salah satu akhlak agung yang menjadi dasar dari seluruh kebaikan adalah kejujuran (الصِّدْقُ). Rasulullah dikenal jauh sebelum diangkat menjadi nabi sebagai “Al-Amīn”, yaitu orang yang terpercaya dan jujur. Gelar ini bukan diberikan karena jabatan, tapi karena akhlaknya yang mulia dan konsisten menjaga amanah serta kebenaran dalam setiap ucapan dan perbuatannya.


Allah berfirman:


 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah bersama orang-orang yang jujur.”

(QS. At-Taubah [9]: 119)



Ayat ini menegaskan bahwa kejujuran adalah tanda iman, sedangkan kebohongan adalah tanda kemunafikan.

Rasulullah bersabda:


عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِندَ اللّٰهِ صِدِّيقًا

“Hendaklah kalian selalu berkata jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang akan terus jujur dan berusaha untuk jujur hingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur (ṣiddīq).”

(HR. Bukhari dan Muslim)



Jamaah yang dimuliakan Allah,

Kejujuran bukan hanya dalam perkataan, tapi juga dalam perbuatan, niat, dan janji. Jujur berarti menepati amanah, tidak menipu, tidak memanipulasi, dan tidak menyembunyikan kebenaran.


Diriwayatkan, ketika Nabi Muhammad berdagang di masa mudanya, beliau dikenal sebagai pedagang yang jujur dan adil. Tidak pernah menipu timbangan, tidak menutupi cacat barang, dan tidak mengelabui pembeli. Karena itu, masyarakat Makkah mempercayakan banyak harta mereka kepada beliau bahkan orang-orang musyrik sekalipun menitipkan barang berharga mereka kepada Rasulullah karena yakin beliau tidak akan berkhianat.


Ma‘āsyiral muslimīn rahimakumullāh,

Kejujuran adalah pondasi utama sebuah masyarakat yang adil dan makmur. Bila kejujuran hilang, maka kepercayaan pun lenyap, dan ketika kepercayaan lenyap, hancurlah hubungan sosial, ekonomi, bahkan agama.

Rasulullah pernah bersabda:


 إِذَا ضُيِّعَتِ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ

“Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah datangnya kiamat.”

(HR. Bukhari)



Maka wahai jamaah sekalian,

marilah kita meneladani kejujuran Rasulullah dalam setiap aspek kehidupan kita, baik dalam kita bekerja, berdagang, berjanji, bahkan dalam bermedia sosial. Karena seorang Muslim sejati tidak akan berdusta, sekalipun dusta itu terlihat menguntungkan di dunia.


نَفَعَنِيَ اللّٰهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ، وَأَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.



Khutbah Kedua


اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْبَشَرِ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَأُذُنٌ بِخَبَرٍ.


أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللّٰهَ تَعَالَى حَقَّ التَّقْوَى، وَرَاقِبُوهُ فِي السِّرِّ وَالْجَهْرِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ الصِّدْقَ مَنْجَاةٌ، وَأَنَّ الْكَذِبَ مَهْوَاةٌ.


Ma‘āsyiral muslimīn rahimakumullāh,

Ketahuilah bahwa kejujuran adalah jalan keselamatan, sedangkan kedustaan adalah jalan kebinasaan. Dalam hadis disebutkan:


 إِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ، وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

“Sesungguhnya kejujuran itu mendatangkan ketenangan, dan kebohongan itu menimbulkan kegelisahan.”

(HR. Tirmidzi)


Oleh karena itu, marilah kita membiasakan berkata benar meskipun pahit, menepati janji meskipun berat, dan menunaikan amanah meskipun sulit. Jadikanlah kejujuran sebagai identitas dan kebanggaan seorang mukmin.


Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang jujur dalam iman, dalam amal, dalam niat, dan dalam ucapan.




اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

اَللّٰهُمَّ زَيِّنَّا بِزِيْنَةِ الصِّدْقِ وَالْإِخْلَاصِ، وَطَهِّرْ أَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ وَالزُّوْرِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ.

اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنَا الصِّدْقَ فِي الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ، وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّادِقِيْنَ الَّذِيْنَ تَرْضَى عَنْهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

عِبَادَ اللّٰهِ،

إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.

فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ، وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.





=====

Khutbah Jum'at Oktober 2025





Posting Komentar untuk "AKHLAK NABI ﷺ YANG PALING MULIA: KEJUJURAN"