MAKNA ZUHUD DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Khutbah Pertama
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan dunia ini sebagai ladang amal, dan akhirat sebagai tempat balasan. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, yang telah memberi teladan kesederhanaan dan zuhud di dunia ini.
Jama‘ah Jumat yang dimuliakan Allah,
Tema khutbah pada jumat kali ini adalah “Makna Zuhud dalam Kehidupan Seorang Mukmin.”
Zuhud bagi seorang mukmin bukan berarti meninggalkan dunia sama sekali, bukan pula hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan. Tetapi zuhud adalah menjadikan dunia di tangan, bukan di hati. Dunia hanyalah sarana menuju ridha Allah, bukan tujuan utama kehidupan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللّٰهُ، وَازْهَدْ فِيمَا فِي أَيْدِي النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ
“Berzuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu; dan berzuhudlah terhadap apa yang ada di tangan manusia, niscaya manusia akan mencintaimu.”
(HR. Ibnu Majah)
Ma‘asyiral muslimin,
Zuhud bukan berarti tidak memiliki harta, tetapi tidak diperbudak oleh harta. Seorang mukmin yang zuhud tetap bekerja, berusaha, dan mencari nafkah, tetapi hatinya tidak terpaut pada dunia. Ia sadar bahwa apa pun yang dimiliki hanyalah titipan.
Lihatlah bagaimana para sahabat Nabi ﷺ menjadi teladan dalam kezuhudan.
Umar bin Khattab adalah seorang khalifah yang berkuasa, namun rumahnya sangat sederhana, makanannya seadanya, dan pakaiannya penuh tambalan. Ketika ditanya mengapa hidupnya begitu sederhana, beliau menjawab:
“Cukuplah bagiku dunia ini sekadar menjadi bekal menuju akhirat.”
Demikian pula Rasulullah ﷺ sendiri, beliau ﷺ tidak pernah hidup berlebihan. Diriwayatkan bahwa dalam rumah beliau hampir tidak pernah dinyalakan api selama berbulan-bulan, hanya mengandalkan kurma dan air. Namun hati beliau dipenuhi kekayaan iman dan kedamaian batin.
Jama‘ah yang dirahmati Allah,
Zuhud adalah buah dari keyakinan terhadap akhirat. Barang siapa yakin bahwa kehidupan sejati adalah di akhirat, maka dunia baginya terasa kecil. Ia tidak silau dengan gemerlapnya dunia, dan tidak gelisah ketika kehilangan sesuatu yang fana.
Allah ﷻ berfirman:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”
(QS. Āli ‘Imrān: 185)
Karenanya, orang yang zuhud bukan berarti malas bekerja, tapi beramal dengan niat akhirat. Ia berjuang, tapi tujuannya bukan harta, bukan pangkat, bukan pujian manusia melainkan ridha Allah semata.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Ma‘asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita merenungi kembali hakikat hidup ini. Dunia yang kita kejar hari ini suatu saat akan kita tinggalkan. Harta, jabatan, bahkan keluarga akan terputus kecuali amal saleh yang kita bawa menghadap Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ: يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Tiga hal mengikuti mayat: keluarganya, hartanya, dan amalnya. Dua akan kembali, dan satu yang akan tinggal bersamanya: keluarganya dan hartanya kembali, sedangkan amalnya tetap bersamanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, marilah kita hidup sederhana, tetapi kaya dengan amal dan ketaatan. Jadilah orang yang memiliki dunia di tangan, bukan di hati.
Zuhud bukan berarti kita anti terhadap nikmat dunia, namun kita menjadikannya jalan menuju ketaatan, bukan sumber kesombongan.
Semoga Allah menanamkan dalam hati kita sifat zuhud, qana‘ah, dan ridha terhadap takdir Nya.
اللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الزَّاهِدِيْنَ فِي الدُّنْيَا، الرَّاغِبِيْنَ فِي الْآخِرَةِ، وَارْزُقْنَا قَنَاعَةً لَا تَنْفَدُ، وَقُلُوْبًا خَاشِعَةً، وَأَنْفُسًا مُطْمَئِنَّةً.
اللّٰهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ، وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ، وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ، وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ، فَإِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ.
اللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ.
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
اللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَوَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ خَيْرُ الْإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَاجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ بَلَدًا آمِنًا مُطْمَئِنًّا وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ.
اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
=====
Khutbah Jum'at, 16 Oktober 2025
Posting Komentar untuk "MAKNA ZUHUD DALAM KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN"