Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ADAB-ADAB MIMPI DAN SUNAH-SUNAHNYA

 



Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan kepada para sahabat terkait adab dan sunah ketika bermimpi, baik mimpi buruk maupun mimpi baik, yaitu:

Pertama, jika mengalami mimpi buruk, hendaklah meludah ke kiri tiga kali dan membaca ta’awudz, Abu Qatadah Radiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ مِنَ اللَّهِ، وَالحُلُمُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلُمًا يَخَافُهُ فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ، وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا، فَإِنَّهَا لاَ تَضُرُّهُ

“Mimpi yang baik datang dari Allah mimpi yang buruk datang dari setan, jika salah seorang dari kalian bermimpi sesuatu yang tidak disukainya, maka hendaknyaia meludah ke kiri tiga kali, kemudian berlindung kepada Allah dari bahaya, niscaya kejahatan itu tidak akan membahayakannya”. (HR.Bukhari)

Dalam riwayat lain ada tambahan:

وَلْيَتَخَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِيْ كَانَ عَلَيْهِ

“dan hendaklah mengubah posisi tidurnya dari posisi semula”/ (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, jika mengalami mimpi yang baik, hendaklah ia memuji Allah kemudian menceritakan kepada orang lain. Abu sa’id Al-khudri Radiyallahu ‘Anhu meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّهَا مِنَ اللَّهِ، فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِهَا، وَإِذَا رَأَى غَيْرَ ذَلِكَ مِمَّا يَكْرَهُ، فَإِنَّمَا هِيَ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَلْيَسْتَعِذْ مِنْ شَرِّهَا، وَلاَ يَذْكُرْهَا لِأَحَدٍ، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ

“Jika salah seorang di antara kalian bermimpi yang ia sukai, maka sesungguhnya itu berasal dari Allah. Untuk itu, hendaklah ia memuji Allah dan menceritakan mimpinya. Adapun jika ia bermimpi sesuatu yang tidak ia sukai, maka Sesungguhnya itu berasal dari setan. Untuk itu, hendaklah ia meminta perlindungan dari keburukannya dan jangan menceritakannya kepada orang lain, sehingga tidak membahayakannya." (HR. Bukhari)

Ketiga, jika mengalami mimpi buruk, maka janganlah diceritakan kepada orang lain. Jabir berkata:

سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّی اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَهُ يَخْطُبُ فَقَالَ لاَ يُحَدِّثَنَّ اَحَدُكُمْ بِتَعُّبِ الشَّيْطَانَ بِهِ فِيْ مَنَامِهِ

"Aku mendengar Nabi berkhotbah lalu bersabda, Janganlah sekali-kali seseorang di antara kalian menceritakan permainan setan dengan dirinya ketika tidur." (HR. Muslim)

Berdasarkan hadits-hadits di atas, dapat kita ketahui bahwa mimpi memiliki beberapa adab dan sunah-sunah yang telah disunahkan oleh Rasulullah, yang sudah seharusnya dijaga oleh seorang muslim agar selamat dengan izin Allah dari godaan setan yang berupaya mengganggu kaum muslimin melalui was-was (bisikan) yang ditiupkannya.

Pelajaran yang bisa kita petik dari pemaparan di atas adalah:

  1. Jika seorang muslim melihat sesuatu yang tidak disukai dalam tidurnya, hendaklah ia meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali dan meminta perlindungan dari kejahatan mimpi tersebut dan dari (kejahatan) setan, kemudian berubah ke posisi tidur yang lain.
  2. Jika seorang muslim bermimpi sesuatu yang tidak ia sukai, hendaklah ia tidak menceritakannya kepada orang lain, sehingga hal tersebut tidak membahayakannya.
  3. Hendaknya seorang muslim tidak menceritakan apa yang ia lihat dari kekacauan mimpi, karena itu merupakan permainan setan terhadap dirinya.

 

***

Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 360

Posting Komentar untuk "ADAB-ADAB MIMPI DAN SUNAH-SUNAHNYA"