BAHAYA MAKSIAT TERHADAP KEHIDUPAN HATI
Khutbah Pertama
الحمد لله نحمدُهُ ونستعينُهُ ونستغفِرُه، ونعوذُ بالله من شُرورِ أنفسِنا ومن سيئاتِ أعمالِنا، من يهدِهِ اللهُ فلا مُضِلَّ له، ومن يُضلِلْ فلا هادِيَ له. أشهد أن لا إلهَ إلا اللهُ وحدَه لا شريكَ له، وأشهد أنَّ محمداً عبدُهُ ورسولُه، صلّى اللهُ عليهِ وسلَّم تسليماً كثيراً.
Amma ba’du,
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā dengan sebenar-benarnya takwa. Karena hanya dengan takwa, hati kita akan tetap hidup, lembut, dan dekat dengan Allah ﷻ.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Ketahuilah bahwa maksiat adalah racun yang mematikan hati. Ia memadamkan cahaya iman dan menjauhkan seorang hamba dari Rabb-nya.
Allah ﷻ berfirman dalam Surah Al-Muthaffifin ayat 14:
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.”
Ibnu Katsir menjelaskan, dosa yang dilakukan terus-menerus akan menimbulkan karat pada hati. Jika tidak segera disucikan dengan taubat dan istighfar, maka hati itu akan tertutup, gelap, dan sulit menerima kebenaran.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Hati adalah pusat kehidupan rohani. Bila hati rusak karena maksiat, maka seluruh amal akan kehilangan maknanya. Rasulullah ﷺ pernah bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim tentang apa itu hati dan peran besar hati dalam kehidupan seorang muslim:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ (رواه البخاري ومسلم)
“Ketahuilah bahwa dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka seluruh tubuh menjadi baik. Jika ia rusak, maka seluruh tubuh menjadi rusak. Ketahuilah, itulah hati.”
Jamaah jumat yang dirahmati Allah,
Terdapat beberapa dampak maksiat terhadap hati diantaranya:
1. Maksiat menutup pintu ilmu.
Imam Malik rahimahullah berkata kepada Imam Syafi’i:
“Aku melihat bahwa Allah telah menanamkan cahaya dalam hatimu. Maka janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.”
2. Maksiat membuat hati keras.
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:
“Dosa demi dosa membuat hati menjadi keras, dan jika hati telah keras, maka air mata tidak lagi mudah menetes.”
3. Maksiat menjauhkan dari taufik dan rezeki.
Ibnul Qayyim berkata:
“Sesungguhnya maksiat menimbulkan kesedihan di hati, kelemahan dalam tubuh, sempitnya rezeki, dan jauh dari keberkahan.”
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Dahulu sahabat Utsman bin Affan رضي الله عنه dikenal sebagai sahabat yang paling mudah menangis. Suatu kali beliau melewati kuburan dan menangis hingga janggutnya basah.
Ketika ditanya mengapa beliau menangis begitu hebat, Utsman menjawab:
الْقَبْرُ أَوَّلُ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ، فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ، وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ."
“Sesungguhnya kubur adalah persinggahan pertama menuju akhirat. Jika seseorang selamat di sini, maka setelahnya akan mudah. Tapi jika tidak, maka setelahnya akan lebih berat.”
Beliau menangis karena takut amalnya rusak oleh maksiat yang tak disadari. Hati yang lembut seperti ini hanya dimiliki orang yang selalu menjaga diri dari dosa.
Hasan al-Bashri رحمه الله pernah berkata,
"يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ، كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ."
“Wahai anak Adam, engkau hanya terdiri dari beberapa hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dirimu ikut hilang. Maka jangan engkau isi hari-harimu dengan maksiat kepada Allah.”
Beliau menangis setiap malam karena takut hari-hari yang ia lalui tidak diridhai oleh Allah. Itulah tanda hati yang hidup.
Wahai jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita menjaga hati kita dari maksiat, baik kecil maupun besar. Jangan biarkan dosa menjadi kebiasaan yang menumpuk hingga hati menjadi gelap.
Perbanyaklah istighfar dan taubat, karena taubat adalah penyegar bagi hati dan pembersih jiwa.
نَفَعَنِيَ اللّٰهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ، وَأَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Ketahuilah bahwa Allah selalu membuka pintu taubat, sebesar apa pun dosa seorang hamba.
Allah ﷻ berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 53:
"قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ"
“Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Betapa kasihnya Allah kepada kita. Maka celakalah orang yang terus tenggelam dalam maksiat dan menunda taubatnya hingga ajal menjemput.
Jamaah jumat yang dirahmati Allah,
Imam Ibnul Qayyim berkata:
"الذُّنُوبُ تَغْرِسُ أَمْثَالَ الشَّوْكِ فِي الْقَلْبِ، كُلَّمَا أَكْثَرَ مِنْهَا ازْدَادَ الْغَرْسُ فِي الْقَلْبِ، حَتَّى يُصْبِحَ شَوْكًا يَؤْلِمُهُ."
“Dosa-dosa itu menanam duri-duri di dalam hati. Semakin sering seseorang berbuat dosa, semakin banyak duri yang tumbuh dalam hatinya, hingga akhirnya menusuk dan menyakitinya.”
Maka wahai kaum muslimin, jagalah hati dengan dzikir, shalat, dan membaca Al-Qur’an. Hati yang hidup adalah hati yang selalu ingat kepada Allah.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا، وَطَهِّرْ قُلُوْبَنَا، وَنَوِّرْ صُدُوْرَنَا، وَارْزُقْنَا تَوْبَةً نَصُوْحًا قَبْلَ الْمَوْتِ، وَرَاحَةً عِنْدَ الْمَوْتِ، وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً بَعْدَ الْمَوْتِ.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ قُلُوْبَنَا حَيَّةً بِذِكْرِكَ، وَلَا تُمِتْهَا بِالْمَعَاصِي وَالْغَفْلَةِ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا كُلَّهَا، دِقَّهَا وَجِلَّهَا، سِرَّهَا وَعَلَانِيَتَهَا، أَوَّلَهَا وَآخِرَهَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ أَحْسِنْ خَاتِمَتَنَا، وَاجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا خَوَاتِمَهَا، وَخَيْرَ أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِوَالِدَيْنَا، وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، وَاغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ لَهُ حَقٌّ عَلَيْنَا.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
=====

Posting Komentar untuk "BAHAYA MAKSIAT TERHADAP KEHIDUPAN HATI"