SHOLAT : NAFASNYA ORANG BERIMAN
KHUTBAH PERTAMA
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ.
Ma‘asyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan menjalankan seluruh perintah Nya dan menjauhi segala larangan Nya. Karena ketakwaan adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
Pada hari ini kita tidak membicarakan ibadah biasa. Kita sedang berbicara tentang sholat, tiang agama, penghubung antara seorang hamba dengan Rabbnya, penenang hati, penghapus dosa, penyelamat di dunia dan akhirat. Sebuah ibadah yang Allah wajibkan langsung kepada Nabi ﷺ pada malam Isra’ Mi’raj, tanpa perantara Jibril. Semua kewajiban turun bersama malaikat, kecuali sholat. Ini menunjukkan betapa agung kedudukannya.
Allah Ta’ala berfirman:
﴿ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا ﴾
“Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman.” (QS. النساء: 103)
Dan Allah Ta’ala juga berfirman:
﴿ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي ﴾
“Dirikanlah sholat untuk mengingat-KU (Allah).” (QS. طه: 14)
Sholat bukan rutinitas. Bukan sekedar gerakan. Bukan kebiasaan. Sholat adalah pertemuan, perjumpaan, dialog antara seorang hamba yang penuh dosa dengan Tuhannya yang Maha Pengampun. Ketika kita berdiri dalam sholat, hati ini sebenarnya sedang menghadap langsung kepada Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
« أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ »
“Amalan pertama yang dihisab pada hari kiamat adalah sholat.”
Jika sholatnya baik, seluruh amal akan baik. Jika sholatnya rusak, seluruh amal akan rusak.
Jamaah jumat sekalian,
Lihat bagaimana para sahabat memperlakukan sholat. Ali bin Abi Thalib radhiyallāhu ‘anhu ketika masuk waktu sholat, tampak gelisah. Ketika ditanya, ia berkata:
« جَاءَ وَقْتُ أَمَانَةٍ عَرَضَهَا اللّٰهُ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَأَبَيْنَ، وَحَمَلْنَاهَا »
“Telah datang waktu amanah yang Allah tawarkan kepada langit dan bumi, mereka menolak, dan kita memikulnya.”
Begitu berat amanah sholat sampai langit dan bumi pun enggan memikulnya.
Dan lihatlah Umar bin Khattab radhiyallāhu ‘anhu. Ketika beliau ditusuk dalam sholat Subuh hingga pingsan, para sahabat membangunkannya sambil berkata: “Wahai Amirul Mukminin, sholat” Umar membuka mata dan berkata:
« لَا حَظَّ فِي الْإِسْلَامِ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلَاةَ »
“Tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan sholat.”
Umar yang sedang sekarat saja bangun demi sholat. Kita yang sehat, kuat, lengkap anggota tubuh, bagaimana mungkin kita meremehkannya?
Hasan Al-Bashri rahimahullāh pernah berkata:
« الصَّلَاةُ نُورُ الْمُؤْمِنِ »
“Sholat adalah cahaya bagi seorang mukmin.”
Dan beliau juga berkata:
« إِذَا رَأَيْتَ قَلْبًا مُظْلِمًا فَاعْلَمْ أَنَّ صَلَاتَهُ قَدْ ضَاعَتْ »
“Jika engkau melihat hati seseorang gelap, ketahuilah bahwa sholatnya telah sia-sia.”
Ibnul Qayyim rahimahullāh juga pernah berkata:
« مَا تَرَكَ عَبْدٌ الصَّلَاةَ إِلَّا لِدَاءٍ فِي قَلْبِهِ »
“Tidak ada seorang pun meninggalkan sholat kecuali karena hatinya sedang sakit.”
Dan beliau juga berkata:
« لَوْ عَلِمُوا مَا فِي الصَّلَاةِ مِنْ لَذَّةٍ وَرَاحَةٍ لَا صَلَّوْا وَلَوْ عَلَى الْحَبْوِ »
“Seandainya manusia mengetahui kelezatan sholat, mereka akan tetap sholat walau harus merangkak.”
Jamaah jumat yang dirahmati Allah,
Allah Ta’ala berfirman:
﴿ فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ * الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ﴾
“Celakalah orang-orang yang sholat, yaitu mereka yang lalai dari sholatnya.” (QS. الماعون)
Bukan orang yang tidak sholat wahai jamaah akan tetapi orang yang shalat tapi asal, yang sholat tapi menunda-nunda, yang sholat tapi tidak khusyuk, yang sholat tapi tidak tepat waktu.
Jamaah jumat sekalian,
Jika hidup kita terasa berat, jika hati gelisah, jika pikiran tidak tenang, bisa jadi bukan karena masalah dunia, tapi karena sholat kita belum kita jaga. Rumah yang penghuninya menjaga sholat akan dipenuhi ketenangan. Rumah yang penghuninya meremehkan sholat akan dipenuhi kegelisahan.
نَفَعَنِيَ اللّٰهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ، وَأَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ.
Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah…
Sholat adalah sumber kekuatan. Ketika para nabi menghadapi masalah, mereka sholat. Ketika Nabi ﷺ gelisah atau sedih, beliau berkata kepada Bilal:
« أَرِحْنَا بِهَا يَا بِلَالُ »
“Wahai Bilal, tenangkan kami dengan sholat.”
Wahai jamaah,
Sholat bukanlah beban. Sholat adalah istirahat.
Sholat bukanlah penghambat aktivitas. Sholat adalah penolong aktivitas.
Sholat bukan hanya sekadar ibadah. Sholat adalah hidup itu sendiri.
Karena itu wahai kaum muslimin, jagalah sholat. Dirikanlah sholat tepat waktu. Khusyukkan hati. Perindahlah bacaan. Rasakan bahwa kita semua sedang berdiri di hadapan Allah.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا كُلَّهَا، دِقَّهَا وَجِلَّهَا، عَلَانِيَّتَهَا وَسِرَّهَا.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ، الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ، وَلِوَقْتِهَا مُحَافِظُونَ، وَفِي رُكُوعِهَا وَسُجُودِهَا خَاشِعُونَ.
اَللّٰهُمَّ نَوِّرْ قُلُوبَنَا بِنُورِ الصَّلَاةِ، وَأَصْلِحْ أَحْوَالَنَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَعْمَالِنَا.
اَللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا، وَأَبْعِدْ عَنَّا الْفِتَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ.
اَللّٰهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ، وَلَا تَخْتِمْ لَنَا بِالسُّوْءِ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Khutbah Jum'at, November 2025

Posting Komentar untuk "SHOLAT : NAFASNYA ORANG BERIMAN"