Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LUASNYA RAHMAT ALLAH MELEBIHI DOSA HAMBA



KHUTBAH PERTAMA


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.


أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.


أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.



Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, sesungguhnya salah satu kabar terbesar dalam agama ini adalah bahwa rahmat Allah lebih luas dari seluruh dosa hamba-Nya. Allah sendiri menegaskan dengan firman-Nya:


﴿ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ﴾

“Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (Al-A’raf: 156)


Betapa indahnya ayat ini, seakan Allah mengatakan: Tidak ada makhluk, tidak ada hamba, tidak ada dosa yang keluar dari cakupan rahmat-Ku.

Bahkan sebelum menyebutkan azab, Allah sudah menetapkan ketentuan:


﴿ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ﴾

“Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya rahmat.” (Al-An’am: 54)


Dalam hadis Qudsi yang agung, Allah berfirman:


إِنَّ رَحْمَتِي سَبَقَتْ غَضَبِي

“Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului murka-Ku.”

(HR. Bukhari & Muslim)


Bandingkan ini dengan hubungan manusia: manusia itu jika kecewa, sering cepat marah. Tetapi Allah mendahulukan rahmat sebelum murka, ampunan sebelum hukuman, dan penerimaan sebelum penolakan. Inilah Rabb kita.


Jamaah sekalian, Allah bahkan memanggil para pendosa dengan panggilan yang paling lembut:


﴿ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ﴾

“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka, jangan kalian berputus asa dari rahmat Allah.” (Az-Zumar: 53)


Perhatikanlah wahai jamaah Allah tidak memanggil dengan “wahai para pendosa”, tetapi “wahai hamba-hamba-Ku”.

Padahal mereka disebut sebagai orang yang melampaui batas.

Begitu lembut Allah kepada hamba-hamba-Nya, yang salah saja tetap dipanggil “hamba-Ku”.


Rasulullah menyampaikan kabar luar biasa:


"التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ"

“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak punya dosa.”

(HR. Ibnu Majah)


Ini bukan sekadar penghapusan dosa, tetapi pengembalian kondisi hati kepada titik suci seakan tidak pernah berbuat salah. Inilah rahmat Allah.


Bahkan Allah sangat gembira ketika seorang hamba kembali kepada-Nya. Dalam hadis sahih:


اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ

“Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya…”

(HR. Bukhari & Muslim)


Digambarkan kegembiraannya lebih besar daripada seseorang yang kehilangan kendaraannya di padang pasir dengan semua bekal hidupnya, lalu menemukannya kembali ketika ia sudah putus asa.

Jika manusia saja bisa sebahagia itu, maka bagaimana kegembiraan Allah Yang Maha Pengasih?


Dalam hadis Qudsi lain Allah berfirman:


"يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ"

“Wahai anak Adam, seandainya dosamu mencapai langit, lalu engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni engkau.”

(HR. Tirmidzi)


Dan Allah menambahkan lagi:


"يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِي"

“Selama engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni apa pun dosamu, dan Aku tidak peduli.”

(HR. Tirmidzi)


Seakan Allah berkata: Sebanyak apapun, sekelam apapun, Aku tetap mengampuni jika engkau benar-benar kembali kepada-Ku.


Allah juga berfirman:


﴿ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ﴾

“Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa.” (Az-Zumar: 53)


Ibnu Katsir menafsirkan: “Seluruh dosa, tanpa kecuali… bagi mereka yang bertaubat.”


Bahkan dalam hadis sahih Rasulullah berkata:


"لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ فَيَغْفِرُ اللَّهُ لَهُمْ"

“Jika kalian tidak berdosa, Allah akan menggantikan kalian dengan kaum yang berdosa lalu mereka memohon ampun, maka Allah mengampuni mereka.”

(HR. Muslim)


Hadis ini bukan mengajarkan bermaksiat, tetapi menunjukkan bahwa Allah mencintai hamba yang sadar salah dan ingin kembali.


Allah juga menjelaskan dalam ayat lain:


﴿ وَاللهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ ﴾

“Allah menginginkan kalian untuk bertaubat.” (An-Nisa: 27)


Jamaah jumat sekalian,

Selain Allah menginginkan para hamba-NYA untuk bertaubat, Allah juga mencintai para hamba-NYA yang bertaubat dan akan terus membuka pintu taubat-NYA sampai sebelum ajal di kerongkongan dan hari akhir kiamat. 

Allah berfirman dalam kitab-NYA:


﴿ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ ﴾

“Allah mencintai orang yang bertaubat.” (Al-Baqarah: 222)


Dan juga di dalam hadits Nabi :


"إِنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ يَدَهُ لِلَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ… وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ"

“Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar pendosa siang hari bertaubat, dan pada siang hari agar pendosa malam hari bertaubat.”

(HR. Muslim)


Tidak ada waktu yang salah untuk kembali.

Tidak ada dosa yang terlalu besar.

Tidak ada hamba yang terlalu kotor untuk dibersihkan.


Yang berbahaya bukan dosa, tetapi putus asa dari rahmat Allah.


نَفَعَنِي اللهُ وَإِيَّاكُمْ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَبِهَدْيِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


KHUTBAH KEDUA


اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ



Jamaah sekalian, setelah kita mendengar begitu banyak ayat dan hadis yang menjelaskan luasnya rahmat Allah, maka tidak ada alasan sedikitpun bagi kita untuk merasa Allah tidak mau menerima kita.

Allah sendiri menegaskan:


﴿ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ ﴾

“Tidak ada yang putus asa dari rahmat Tuhannya kecuali orang-orang sesat.” (Al-Hijr: 56)


Setiap dari kita punya kesalahan, tetapi Allah tidak menuntut kita untuk menjadi sempurna. Yang Allah minta hanyalah kita kembali, menyesal, dan berusaha memperbaiki diri sedikit demi sedikit.


Mulailah dengan menjaga shalat, menahan lisan, mengurangi maksiat, memperbaiki hubungan dengan orang tua, dan berdoa setiap malam.

Siapa yang mulai berjalan menuju Allah, Allah akan datang kepadanya dengan lebih cepat.


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا، وَاسْتُرْ عُيُوْبَنَا، وَفَرِّجْ هُمُوْمَنَا، وَنَفِّسْ كُرُوْبَنَا، وَاقْضِ عَنَّا الدُّيُوْنَ، وَاشْفِ مَرْضَانَا، وَاهْدِ ضَالَّنَا، وَتَوَلَّنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.


اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الَّذِينَ لَا يَقْنَطُوْنَ مِنْ رَحْمَتِكَ، وَارْزُقْنَا صِدْقَ التَّوْبَةِ، وَثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ.


اللَّهُمَّ إِنَّا فُقَرَاءُ إِلَيْكَ، ضُعَفَاءُ لَا قُوَّةَ لَنَا إِلَّا بِكَ، فَارْحَمْنَا وَارْفَعْ دَرَجَاتِنَا، وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ.


اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.





===== Khutbah Jum'at, Desember 2025

Posting Komentar untuk " LUASNYA RAHMAT ALLAH MELEBIHI DOSA HAMBA"