Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEUTAMAAN TAWADHU' DAN MERENDAHKAN DIRI TERHADAP ORANG-ORANG MUKMIN



Daripada berlaku sombong, islam mengajarkan kita untuk merendahkan diri terhadap orang lain.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

تِلْكَ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِيْنَ لَا يُرِيْدُوْنَ عُلُوًّا فِى الْاَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۗوَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ

“Negeri akhirat itu kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qashash : 83).

Dalam ayat lain Allah juga berfirman :

وَاخۡفِضۡ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ

 

“Dan rendahkan lah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.” (As-Syu’ara : 215)

Rasulullah juga menganjurkan kepada kita untuk merendahkan diri untuk menghilangkan sifat sombong. Iyadh bin Himar Radiyallahu Anhu berkata bahwa Rasulullah bersabda:

إِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ

“Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendahkan diri agar tidak seorangpun yang berbangga diri pada yang lain.” (HR. Muslim)

Jika kita memiliki sifat ini maka Allah akan meninggikan derajat kita. Abu Hurairah Radiyallahu Anhu meriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda :

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوِ إِلَّا عِرًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ

“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Allah tidak akan menambahkan pada seorang hamba dengan sikap pemaafnya kecuali kemulian. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

Sifat merendahkan diri akan semakin indah jika dipadukan dengan sifat tawadhu’ Al-Aswad bin yazid berkata :

سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا مَا كَانَ النَّبِيُّ يَصْنَعُ فِي بَيْتِهِ قَالَتْ كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ - يَعْنِي خِدْمَتِهِمْ - فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ

“Aku pernah bertanya kepada Aisyah tentang apa yang dikerjakan Nabi ketika berada di rumah? Maka Aisyah menjawab, ‘Beliau selalu membantu keluarganya, jika datang waktu shalat maka baliau keluar untuk melaksanakannya. (HR.Bukhari).

Tawadhu’ dan merendahkan diri terhadap orang mukmin merupakan sikap terpuji yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah. Orang yang Thawadhu karena Allah maka Allah akan mengangkat derajatnya. Rasulullah merupakan teladan yang baik dalam hal ketawadhu’an dimana beliau mau membaur dan duduk bersama orang-orang miskin. Beliau selalu memerintahkan para sahabatnya dan memotivasi mereka untuk bersikap tawadhu’.

Adapun hikmah dari untaian di atas adalah:

  1. Perintah bersikap tawadhu’ dan merendahkan diri terhadap orang mukmin.
  2. Barangsiapa yang meninggalkan kesombongan dan bersikap tawadhu’ niscaya Allah akan mengangkat derajatnya.
  3. Balasan dari Allah bagi orang yang Tawadhu’ karena Allah semata adalah surga.
  4. Penjelasan mengenai ketawadhu’an Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.

 

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 545)

Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN TAWADHU' DAN MERENDAHKAN DIRI TERHADAP ORANG-ORANG MUKMIN"