Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TATA CARA SHALAT: KETETAPAN-KETETAPAN MENGENAI SUJUD (1)

  


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan sujud, shalat fardhu maupun shalat sunah, yaitu:

Pertama, tidak mengangkat kedua tangan ketika takbir untuk sujud. Ibnu Umar Radiyallahu ‘Anhuma meriwayatkan:

رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم افْتَتَحَ التَّكْبِيرَ فِي الصَّلاَةِ فَرَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ يُكَبِّرُ حَتَّى يَجْعَلَهُمَا حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ وَإِذَا كَبَّرَ لِلرُّكُوعِ فَعَلَ مِثْلَهُ وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ‏.‏ فَعَلَ مِثْلَهُ وَقَالَ ‏ "‏ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ"‏‏.‏ وَلاَ يَفْعَلُ ذَلِكَ حِينَ يَسْجُدُ وَلاَ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنَ السُّجُودِ‏

"Aku melihat Nabi memulai shalat dengan bertakbir, beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga meletakkan keduanya sejajar dengan pundaknya. Ketika takbir untuk rukuk beliau juga melakukan seperti itu.

Ketika mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidah (Semoga Allah mendengar siapa yang memuji-Nya), 'beliau juga melakukan seperti itu sambil mengucapkan, 'Rabbana walakal hamdu (Ya Rabb kami, milik Engkaulah segala pujian).' Namun beliau tidak melakukan seperti itu ketika akan sujud dan ketika mengangkat kepalanya dari sujud." (HR. Bukhari)

Kedua, tata cara turun untuk sujud, yaitu meletakkan lututnya sebelum kedua tangannya. Sedangkan ketika hendak berdiri mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya. Wail bin Hujr Radiyallahu ‘Anhu  berkata:

رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ

"Aku melihat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika sujud beliau meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan jika bangkit beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya." (HR. Abu Dawud)

Ketiga, sujud pada tujuh anggota badan, yaitu kening, kedua tangannya, kedua lututnya, serta ujung kedua telapak kakinya. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ الْجَبْهَةِ - وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ - وَالْيَدَيْنِ وَالرِّجْلَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ وَلاَ نَكْفِتَ الثِّيَابَ وَلاَ الشَّعْرَ

“Aku diperintahkan bersujud pada tujuh anggota badan: kening dan beliau menunjuk dengan tangannya pada hidungnya, kedua tangannya, kedua lututnya, serta kedua ujung telapak kakinya. Dan kami tidak melipat baju dan tidak pula melipat rambut.” (HR. Bukhari)

Hadits-hadits di atas menjelaskan bahwa ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sujud, beliau tidak mengangkat kedua tangannya ketika mengucapkan takbir. Beliau mendahulukan kedua lututnya ketika turun ke tanah dan sujud pada tujuh anggota sujud.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari penjelasan di atas adalah:

  1. Tidak disyariatkan mengangkat tangan ketika takbir untuk sujud.
  2. Diwajibkan sujud pada tujuh anggota sujud.

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 236)

 

Posting Komentar untuk "TATA CARA SHALAT: KETETAPAN-KETETAPAN MENGENAI SUJUD (1)"