KEUTAMAAN SEDEKAH DAN INFAQ DI JALAN ALLAH
Kita mungkin mengira bahwa jika bersedekah atau menginfakkan sebagian barta maka menurut pandangan kita harta tersebut akan berkurang. Allah memberi jaminan bahwa tidaklah seperti itu adanya.
Pertama, Didoakan malaikat
agar Allah memberi penggantinya
Abu
Hurairah berkata, "Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا
مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tidak
ada suatu haripun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua
malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata, ‘Ya Allah berikanlah pengganti
bagi siapa yang menginfakkan hartanya’, sedangkan yang satunya lagi berkata, ‘Ya
Allah berilah kehancuran kepada orang yang menahan hartanya.” (HR. Bukhari)
Kedua, Allah akan
menambah kemuliaan dan derajat seseorang
Abu
Hurairah berkata, "Rasulullah bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ
عَبْدًا بِعَفْوِ إِلَّا عِزَّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ
اللَّهُ
“Sedekah
itu tidak akan mengurangi harta. Allah tidak akan menambahkan pada seorang
hamba dengan sifat pemaafnya kecuali kemuliaan. Dan tidak ada orang yang
merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.”
(HR. Muslim)
Ketiga, Hartanya akan
Allah pelihara hingga membesar seperti gunung.
Abu
Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda:
مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ
طَيِّبٍ وَلَا يَقْبَلُ اللهُ إِلَّا القليب فَإِنَّ الله يَتَقَبَّلُهَا
بِيَمِينِهِ ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهَا كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوهُ
حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الجبل
“Barangsiapa
yang bersedekah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik, dan
Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan
menerimanya dengan tangan kanan-Nya lalu memliharanya untuk pemiliknya
sebagaimana jika seorang dari kalian memelihara anak kudanya, hingga membesar
seperti gunung.” (HR. Bukhari)
Keempat, Termasuk iri yang diperbolehkan karena besarnya keutamaan didalamnya
Ibnu Mas'ud berkata, "Rasulullah
bersabda:
لا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٍ آتَاهُ
اللهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الحَقِّ وَرَجُلٍ آتَاهُ الله
حِكْمَةٌ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
“Tidak
boleh iri kecuali dalam dua hal: (Yaitu kepada) seorang yang Allah berikan
kepadanya harta lalu ia menguasainya dan membelanjakannya di jalan yang haq
(benar) dan seorang yang Allah berikan hikmah (ilmu) lalu ia melaksanakannya
dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
La
Hasada maksudnya yaitu seseorang tidak diperbolehkan mempunyai rasa iri (ghibthah)
kepada seseorang kecuali pada dua hal tersebut.
Sedekah
dan infaq di jalan kebaikan termasuk dalam ketaatan-ketaatan yang sangat
dicintai Allah dan Rasul-Nya, karena di dalamnya terdapat manfaat yang sangat
besar untuk para hamba Allah. Allah menjadikan sedekah dan infaq sebagai sebab
turunnya berkah pada harta yang diinfakkan, sehingga sedekah tidak mengurangi
harta itu. Allah menerima sedekah dari harta yang diperoleh dengan halal,
kemudian Allah akan mengebangkan harta sedekah itu hingga hari kiamat sebagai
balasan baginya.
Adapun hikmah dari untaian hadits di atas:
- Keutamaan sedekah dan infaq di jalan Allah.
- Sedekah
tidak diterima oleh Allah kecuali dari harta yang diperoleh secara halal.
- Sedekah
merupakan sebab turunnya berkah dan berkembangnya harta seseorang.
***
(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim
Hafidzahullah Ta'ala Hal. 605)
Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN SEDEKAH DAN INFAQ DI JALAN ALLAH "