Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ADAB-ADAB DI MASJID (2)



Termasuk etika seorang muslim terhadap masjid adalah menjaga ruangan masjid agar senantiasa bersih dan jauh dari bau tak sedap. Bahkan, untuk menjaga kenyamanan ruangan masjid, Rasulullah melarang orang yang memakan bawang-bawangan untuk memasuki masjid, karena bau tak sedap yang keluar dari mulutnya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, Nabi bersabda:

 مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ يَعْنِي الثُّومَ فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا

“Barang siapa yang makan pohon ini, yakni bawang putih, maka janganlah ia mendekati masjid kami." (HR. Bukhari)

 Di dalam hadits yang lain disebutkan, dari Jabir Radhiallahu ‘Anhu, Nabi bersabda :

 مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ الْبَقْلَةِ الثُّومِ وَالْكُرَّاثَ فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ

"Barang siapa makan bawang merah dan bawang putih serta bawang bakung, maka janganlah ia mendekati masjid kami, karena malaikat merasa terganggu dengan sesuatu yang juga mengganggu anak Adam (disebabkan baunya)." (HR. Bukhari)

Ibunda Aisyah juga meriwayatkan sebuah hadits yang berisi anjuran untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan masjid:

أَمَر رسول الله صلى الله عليه وسلم بِبناء المساجد في الدُّورِ وأن تُنظَّف وتُطيَّب

“Rasulullah memerintahkan agar membangun masjid di tempat yang banyak rumahnya (yakni, perkampungan) dan juga memerintahkan untuk membersihkan serta memberikan wewangian padanya." (HR. Abu Dawud)

Selain memerintahkan untuk menjaga kenyamanan masjid, Rasulullah mengajarkan untuk tidak meninggikan bangunan masjid atau menghiasi masjid seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani menghiasi tempat peribadatan mereka. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiallahu’ Anhu, Rasulullah bersabda:

ما أُمِرْتُ بِتَشْيِيد المساجد

"Aku tidaklah diperintahkan meninggikan bangunan masjid." (HR. Abu Dawud)

Ibnu Abbas Radhiallahu’ Anhu juga berkata:

لَتُزَخْرِ كَمَا زَخْرَفَتْ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَ

"Sungguh, kalian akan menghiasi masjid-masjid sebagaimana orang-orang Yahudi dan Nashrani menghiasi (tempat ibadah mereka)." (HR. Abu Dawud)

Hadits-hadits di atas menegaskan bahwa masjid adalah tempat yang baik dan tempatnya orang-orang baik yang harus disucikan dari segala bau yang tidak sedap, dan diupayakan agar baunya senantiasa baik (wangi). Yang demikian ini lebih utama dan lebih penting daripada berlebih-lebihan dalam menghiasinya dan meninggikan bangunannya yang bukan merupakan petunjuk Rasulullah

Beberapa poin yang bisa kita ambil dari pemaparan di atas adalah:

  1. Larangan memasuki masjid bagi orang yang baunya tidak sedap.
  2. Perintah untuk membangun masjid, dan makruh berlebih-lebihan dalam meninggikan bangunan serta menghiasinya.
  3. Perintah agar memberikan wewangian pada masjid dan senantiasa membersihkannya.

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 183)


Posting Komentar untuk "ADAB-ADAB DI MASJID (2)"