Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SHALAT MALAM (1)

 


Sungguh mulia orang-orang yang berdiri di kegelapan malam untuk bersujud kepada Allah Ta'ala. Allah memujinya dengan menyebutnya di dalam Al Qur'an:

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا 

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Rabbnya dengan rasa takut dan penuh harap." (As-Sajdah: 16)

Allah juga berfirman:

كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ ٱلَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ  وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

"Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam; dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)." (Adz-Dzariyat: 17-18).

 Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga turut menyampaikan melalui lisannya tentang keutamaan shalat malam. Ada beberapa keutamaan yang akan didapat oleh orang yang mendirikan shalat di tengah dinginnya malam, yaitu:

Pertama, shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan ialah puasa di bulan Muharram, dan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu ialah shalat malam." (HR. Muslim)

Kedua, orang yang mengerjakannya akan dicatat sebagai orang yang selalu berdzikir. Diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Kudri Radiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

 إِذَا أَيْقَظَ الرَّجُلُ أهْلَهُ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّيَا  أَوْ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَمِيعاً  كُتِبَا في الذَّاكِرِينَ وَالذَّاكِرَاتِ

"Jika seseorang membangunkan istrinya di malam hari, lalu keduanya mengerjakan shalat dua rakaat, maka keduanya akan dicatat termasuk orang orang yang selalu berdzikir." (HR. Abu Dawud)

Ketiga, shalat malam akan menambah semangat orang yang mengerjakannya pada pagi harinya. Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu, meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

 يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ ثَلاَثَ عُقَدٍ إِذَا نَامَ بِكُلِّ عُقْدَةٍ يَضْرِبُ عَلَيْكَ لَيْلاً طَوِيلاً فَإِذَا اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ وَإِذَا تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَتَانِ فَإِذَا صَلَّى انْحَلَّتِ الْعُقَدُ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ

“Setan mengikat tengkuk kepala salah seorang di antara kalian saat ia tidur dengan tiga ikatan. Setan meletakkan setiap ikatan pada tempatnya lalu (dikatakan), ‘Kamu akan melewati malam yang panjang maka tidurlah.’

Jika ia bangun dan mengingat Allah, maka lepaslah satu ikatan. Jika ia berwudhu, maka lepaslah ikatan lainnya. Jika ia mendirikan shalat, maka lepaslah seluruh ikatan. Sehingga pada pagi harinya ia akan bersemangat dan baik jiwanya.

Namun bila ia tidak melakukan seperti itu, maka pagi harinya jiwanya menjadi buruk dan menjadi malas.” (HR. Bukhari)

Keempat, waktu shalat malam adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Jabir as berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

 إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

“Di waktu malam terdapat suatu waktu, dimana tidak seorang muslim pun yang bertepatan mendapati waktu itu, lalu ia memohon kepada Allah kebaikan urusan di dunia maupun di akhirat, melainkan Allah akan memberikannya kepada dirinya. Yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim)

Shalat malam merupakan ibadah yang senantiasa dimotivasikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Selain itu, Allah juga memuji orang-orang yang menjalankan shalat malam dan menjanjikan kepada mereka pahala yang sangat besar. Shalat malam adalah shalat yang paling utama setelah shalat fardhu.

Berdasarkan pemaparan ayat dan hadits-hadits di atas dapat kita ambil pelajaran, yaitu:

  1. Keutamaan shalat malam.
  2. Shalat malam merupakan faktor penyebab lapangnya dada dan baiknya jiwa.

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 286)

Posting Komentar untuk "SHALAT MALAM (1)"