KEUTAMAAN BERSEGERA MENUJU SHALAT JUMAT DAN ANCAMAN MENYIA-NYIAKANNYA
Allah
memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk bersegera mendatangi shalat
Jumat, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ
مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ
ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Wahai
orang-orang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari
Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Al-Jumu'ah:
Tidak
hanya di dalam Al-Qur'an, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam juga
memotivasi umatnya agar bersegera mendatangi shalat Jumat. Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam menyebutkan perumpamaan kadar pahala yang akan didapat oleh
orang yang datang di awal waktu dan yang datang di akhir waktu. Abu Hurairah Radiyallau
‘Anhu meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ
الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي
السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي
السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي
السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي
السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ
حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
"Barang
siapa mandi seperti mandi janabah pada hari Jumat, kemudian ia pergi ke masjid
pada waktu yang pertama, maka pahalanya seperti pahala berkurban seekor unta.
Siapa yang pergi ke masjid pada waktu kedua, maka pahalanya seperti berkorban
seekor sapi. Dan siapa yang pergi ke masjid pada waktu yang ketiga, maka
pahalanya seperti berkurban seekor kambing. Dan slapa yang pergi ke masjid pada
waktu yang keempat, maka pahalanya seperti pahala berkorban dengan seekor ayam.
Dan siapa yang tiba di masjid pada waktu yang kelima, maka pahalanya seperti
berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar, para malaikat hadir untuk
mendengarkan khotbah (orang-orang yang hadir setelah itu tidak tercatat)."
(HR. Bukhari)
Selain
motivasi dan anjuran di atas, rasulullah juga mengancam orang yang meninggalkan
shalat Jumat. Ibnu Umar Radiyallau ‘Anhuma, meriwayatkan, ia mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
لَيَنْتَهِيَنَّ
أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى
قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ
"Hendaklah
orang yang suka meninggalkan shalat Jumat menghentikan perbuatannya, ataukah
mereka ingin Allah membutakan hati mereka, dan sesudah itu mereka benar-benar
menjadi orang yang lalai." (HR. Muslim)
Berdasarkan ayat dan hadits-hadits di atas, dapat kita ketahui bahwa di antara sunah-sunah dan adab-adab hari Jumat adalah bersegera menuju shalat Jumat. Allah telah memerintahkan agar bersegera menuju shalat Jumat ketika mendengar panggilan azan dan menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang bersegera menghadirinya.
Kebiasaan terlambat menghadiri shalat Jumat terkadang akan mendorong untuk
meninggalkan shalat Jumat. Karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
memberikan peringatan yang sangat keras dari akibat menyia-nyiakan shalat
Jumat, yaitu tertutupnya hati sehingga kebaikan tidak akan pernah bisa sampai
kepadanya.
Pelajaran yang bisa kita petik dari pemaparan di atas adalah:
- Perintah bersegera menghadiri shalat Jumat ketika mendengar panggilan azan.
- Keutamaan
bersegera menghadiri shalat Jumat.
- Ancaman
meninggalkan shalat Jumat, dan yang demikian itu merupakan penyebab tertutupnya
hati.
***
(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul
Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 297)
Posting Komentar untuk "KEUTAMAAN BERSEGERA MENUJU SHALAT JUMAT DAN ANCAMAN MENYIA-NYIAKANNYA"