Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DISYARIATKANNYA MENAMPAKKAN SEDEKAH UNTUK SUATU KEMASLAHATAN


Meskipun menyembunyikan sedekah dianjurkan dalam Islam, menampakkan sedekah juga dianjurkan manakala ada banyak kemaslahatan didalamnya.

Sahabat Jarir Radiyallahu ‘Anhu berkata:

كُنَّا عِنْدَ رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ في صَدْرِ النَّهَارِ، قالَ: فَجَاءَهُ قَوْمٌ حُفَاةٌ عُرَاةٌ، مُجْتَابِي النِّمَارِ أَوِ العَبَاءِ، مُتَقَلِّدِي السُّيُوفِ، عَامَّتُهُمْ مِن مُضَرَ، بَلْ كُلُّهُمْ مِن مُضَرَ، فَتَمَعَّرَ وَجْهُ رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ لِما رَأَى بهِمْ مِنَ الفَاقَةِ، فَدَخَلَ ثُمَّ خَرَجَ، فأمَرَ بلَالًا فأذَّنَ وَأَقَامَ، فَصَلَّى ثُمَّ خَطَبَ فَقالَ: {يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ} إلى آخِرِ الآيَةِ {إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا} وَالآيَةَ الَّتي في الحَشْرِ: {اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ}، تَصَدَّقَ رَجُلٌ مِن دِينَارِهِ، مِن دِرْهَمِهِ، مِن ثَوْبِهِ، مِن صَاعِ بُرِّهِ، مِن صَاعِ تَمْرِهِ، حتَّى قالَ: ولو بشِقِّ تَمْرَةٍ، قالَ: فَجَاءَ رَجُلٌ مِنَ الأنْصَارِ بصُرَّةٍ كَادَتْ كَفُّهُ تَعْجِزُ عَنْهَا، بَلْ قدْ عَجَزَتْ، قالَ: ثُمَّ تَتَابَعَ النَّاسُ، حتَّى رَأَيْتُ كَوْمَيْنِ مِن طَعَامٍ وَثِيَابٍ، حتَّى رَأَيْتُ وَجْهَ رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ يَتَهَلَّلُ كَأنَّهُ مُذْهَبَةٌ، فَقالَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ: مَن سَنَّ في الإسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَن عَمِلَ بهَا بَعْدَهُ، مِن غيرِ أَنْ يَنْقُصَ مِن أُجُورِهِمْ شَيءٌ، وَمَن سَنَّ في الإسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كانَ عليه وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَن عَمِلَ بهَا مِن بَعْدِهِ، مِن غيرِ أَنْ يَنْقُصَ مِن أَوْزَارِهِمْ شَيءٌ.

Pada suatu pagi, ketika kami berada di dekat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam." Ia melanjutkan, "Tiba-tiba datang sekelompok orang tanpa sepatu, dan berpakaian selembar kain yang diselimutkan ke badan mereka sambil menyandang pedang. Kebanyakan mereka, bahkan mungkin seluruhnya berasal dari suku Mudhar.

Ketika melihat mereka, wajah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terharu lantaran kemiskinan mereka. Beliau masuk ke rumahnya dan keluar lagi. Kemudian beliau memerintahkan Bilal adzan dan iqamah, sesudah itu beliau shalat. Sesudah shalat, beliau berkhutbah. Beliau membacakan firman Allah, Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.'

kemudian ayat yang terdapat dalam surat Al Hasyr, "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

Kemudian serta merta seorang laki-laki menyedekahkan dinar dan dirhamnya, pakaiannya, satu sha' gandum, satu sha' kurma hingga Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, Meskipun hanya dengan setengah biji kurma." Maka datang pula seorang laki-laki Anshar membawa sekantong yang hampir tak tergenggam oleh tangannya, bahkan tidak terangkat." Ia melanjutkan, "Demikianlah, akhirnya orang-orang lain pun ikut pula memberikan sedekah mereka, sehingga kelihatan olehku sudah terkumpul dua tumpuk makanan dan pakaian, sehingga kelihatan olehku wajah Rasulullah berubah menjadi bersinar bagaikan emas.

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun bersabda, 'Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka ia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk, maka ia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun'." (HR. Muslim)

Pada dasarnya merahasiakan sedekah itu lebih baik dibanding menampakkannya, karena dapat menjauhkan seseorang dari berbuat riya' dan menjaga aib si penerima sedekah. Akan tetapi, ada kalanya menampakkan sedekah justru lebih utama karena ada maslahat yang besar, misalnya untuk mengajak orang lain supaya ikut bersedekah.

Adapun hikmah dan pelajaran dari hadits di atas:

  1. Disyariatkannya menampakkan sedekah demi kemaslahatan.
  2. Menampakkan sedekah demi kemaslahatan bukan termasuk riya', bahkan bisa menjadi teladan dalam kebaikan.

***

(Dikutip dari Tj. Kitab Durusul Yaumiyah karya Dr. Rasyid Al Abdul Karim Hafidzahullah Ta'ala Hal. 617)

 

Posting Komentar untuk "DISYARIATKANNYA MENAMPAKKAN SEDEKAH UNTUK SUATU KEMASLAHATAN"